Media Zionis: Hamas Kian Kuat, SDM dan Senjata IDF Susut, Israel Gagal Perang di Gaza
Israel kerahkan ribuan tentara ke Gaza tanpa disertai info dimana Hamas berada.
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV — Israel ngotot melanjutkan perang di Gaza. Kali ini mereka mengerahkan ribuan personel ke sana lengkap dengan berbagai senjata, mulai dari laras panjang, tank, hingga buldozer. Namun, meski perang berlangsung lebih dari 16 bulan, Israel belum berhasil menggapai tujuan utamanya, yaitu memusnahkan kekuatan Hamas.
Pada saat gencatan senjata awal tahun, Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata. Saat itu pasukan Hamas keluar dari persembunyian dan menampakkan diri. mengenakan penutup wajah dan memikul senjata laras panjang, brigade izzuddin al qassam tampil gagah dalam jumlah besar. Di sini semua unsur Israel, mulai pasukan kroco hingga Perdana Menteri Netanyahu tersentak, sudah dibom habis-habisan, kok mereka malah semakin kuat.
Hal tersebut membuat Israel semakin marah karena mereka dianggap gagal berperang meski sudah didukung superpower Amerika dan dilengkapi dengan teknologi dan senjata canggih. Mereka akhirnya mengkhianati perjanjian gencatan senjata, kembali membombardir Gaza dan mengabaikan keselamatan sandera yang ditawan Hamas.
Bukan tanpa konsekuensi, kelanjutan perang ini justru membuat ribuan prajurit mengalami gangguan jiwa, alias stres. Sebab mereka harus mengorbankan keutuhan rumah tangga mereka, juga mengakibatkan ekonomi keluarga prajurit mengalami kerugian materil.
Media Israel membahas kegagalan Israel dalam mencapai tujuannya dalam perang di Gaza, meskipun sudah lebih dari satu setengah tahun berlalu, dan dalam konteks ini menunjuk pada operasi kualitatif yang terus dilakukan perlawanan Palestina.
Oleh karena itu, Saluran 14 Israel menyatakan bahwa realitas di Jalur Gaza membutuhkan perubahan mendalam dalam doktrin tempur. Strategi tentara Israel harus lebih presisi untuk melakukan penyerangan.
Hamas, menurut pengakuan saluran Israel, telah "membangun kembali dirinya, menyiapkan perangkap peledak, dan merekrut pasukan". Ini menjadi strategi militer Hamas yang canggih dan mematikan pihak Israel. Sebabnya, strategi ini tidak terbaca dan efektif mengakibatkan pasukan Israel menelan kekalahan. Nyawa mereka melayang dan sebagian prajurit terluka parah.
Dalam konteks ini, ia menyatakan bahwa tentara Israel harus menguasai sejumlah lokasi di Gaza, mempertahankan kendali militer atas wilayah tersebut, dan mencegah Hamas memperoleh keuntungan apa pun.
Insiden akhir pekan lalu, di mana dua tentara dari unit Yahalom tewas dan seorang lainnya terluka parah, adalah contoh dari apa yang menanti tentara Israel di Gaza. Saat ini Israel mengerahkan ribuan pasukan ke Gaza. Pengerahan tersebut bukan tidak mungkin akan berakhir dengan terkena ledakan ranjau dan bom sehingga mereka tewas dan terluka.
IDF menyembunyikan penyusutan kekuatan mereka
Tentara Israel berusaha menyembunyikan penyusutan kekuatan dan peralatannya dari publik. Dalam konteks ini, surat kabar Israel Maariv mengonfirmasi bahwa dimulainya kembali perang di Gaza tidak mencapai hasil yang diinginkan, karena tekanan militer gagal mengamankan pembebasan tahanan.
Ia mengakui bahwa pemikiran politik dan kinerja militer Israel telah gagal di Gaza, dan menambahkan bahwa kegagalan untuk mengembalikan semua tahanan akan sama saja dengan kekalahan "tentara" Israel dalam pertempuran di Gaza.
Terkait kesiapan Israel untuk memperluas perang, Maariv mengatakan bahwa masuknya pasukan Israel ke Gaza saat ini merupakan masalah yang rumit karena adanya lubang terowongan yang dipasangi jebakan, yang dapat membahayakan tahanan karena tembakan yang intens.
Ia menambahkan bahwa Hamas memahami keterbatasan kekuatan tentara Israel dalam manuver besar. Pasukan Hamas akan membaca keadaan dan perilaku pasukan Israel, kemudian akan menghabisi mereka di waktu yang tepat.
Tentara Israel berupaya menyembunyikan penyusutan kekuatan dan peralatannya dari publik. Kemudian mencatat penyusutan signifikan pada tentara Israel tidak hanya terjadi pada kekuatan tempur tetapi juga pada peralatan tempur.
Dia menyimpulkan laporannya dengan bertanya: Berapa harga yang akan kita bayar untuk lebih banyak tekanan militer di Gaza?
Serangan Hamas yang mematikan perwira Israel
Brigade Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan pada hari Ahad (4/5/2025) bahwa para pejuangnya berhasil menyergap pasukan Israel. Caranya dengan menarik perhatian pasukan rekayasa Zionis ke dalam terowongan yang sebelumnya telah dipasangi bom.
Operasi diawali dengan bentrokan dengan anggota pasukan. Pasukan Hamas menghabisi tentara Israel dari jarak dekat. Begitu sejumlah tentara maju ke pintu masuk terowongan, terowongan itu diledakkan, menewaskan dan melukai mereka, menurut Brigade Qassam.
Ia menambahkan, "Pejuang kami maju dan menyerang dua tank Zionis dengan peluru "Al-Yassin 105".
Dalam pernyataan lainnya, Al-Qassam mengatakan bahwa para pejuangnya pada hari Sabtu "meledakkan sebuah rumah yang telah dipasang bom sebelumnya yang menargetkan pasukan infanteri Zionis, menewaskan dan melukai mereka di daerah Masjid Al-Zahraa di lingkungan Al-Janina."
Ia juga mengonfirmasi bahwa di daerah yang sama, sebuah bom anti-personel diledakkan terhadap pasukan infanteri Zionis yang terdiri dari enam prajurit, menewaskan dan melukai mereka.
Dalam konteks ini, koresponden Channel 14 Israel Hillel Biton mengungkapkan rincian terowongan dan penyergapan rumah, yang dilaporkan media Israel pada hari Sabtu sebagai "insiden keamanan yang sulit."
Menurut Biton, penyelidikan tersebut mengungkapkan bahwa "pasukan militer mendeteksi adanya terowongan yang terbuka di dalam salah satu gedung menggunakan pesawat tanpa awak, dan meminta pesawat militer untuk menyerang rumah tersebut, yang kemudian disetujui."
Ia menambahkan, "Akhirnya diputuskan, karena alasan yang tidak jelas, untuk menyerang gedung di dekatnya, memasukinya, dan menggunakan cara tempur lain untuk melawan lubang terowongan tersebut."
Koresponden Israel mencatat bahwa selama masuknya pasukan dari unit teknik "Yahalom", sebuah bom yang kuat diledakkan yang menargetkan pasukan tersebut.
Tentara pendudukan Israel pada Ahad pagi mengakui seorang perwira dan seorang sersan dari unit teknik Yahalom tewas, dan luka serius pada dua lainnya, selama pertempuran di Jalur Gaza selatan dan utara.
- Palestina
- gaza
- israel
- tel aviv
- netanyahu
- amerika serikat
- operasi badai al aqsa
- thufan al aqsa
- two state solution israel dan palestina
- solusi dua negara palestina dan israel
- perdamaian di palestina
- hamas
- hizbullah
- IDF
- israel defense force
- bantuan untuk palestina
- bantuan untuk gaza
- bantuan kemanusiaan
- bantu palestina