Sudah Divaksinasi Lalu Kena Covid-19, Gejala Ini Biasanya Lebih Sering Muncul
Vaksinasi tampak meredam tingkat keparahan gejala Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring dengan terjadinya mutasi pada virus SARS-CoV-2, tren gejala yang muncul pada pasien Covid-19 pun ikut berubah. Uniknya, saat ini ada satu gejala Covid-19 yang cenderung lebih sering mengenai kelompok tertentu saja.
Mengacu pada laporan dari aplikasi Zoe Covid Study di Inggris, gejala yang dimaksud adalah bersin. Data dari aplikasi tersebut menunjukkan bahwa gejala bersin lebih sering muncul pada pasien Covid-19 yang sudah divaksinasi dibandingkan pada pasien yang belum divaksinasi.
Temuan ini mengindikasikan bahwa banyak bersin bisa menjadi tanda potensial bahwa individu yang sudah divaksinasi mungkin terkena Covid-19. Seberapa pun ringannya gejala bersin yang muncul, orang tersebut sangat disarankan untuk melakukan tes Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri.
"Terlebih bila Anda hidup atau bekerja dengan orang-orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit tersebut," jelas tim Zoe, seperti dilansir Express, Selasa (25/10/2022).
Belum diketahui mengapa gejala bersin lebih sering mengenai penderita Covid-19 yang sudah divaksinasi. Akan tetapi, temuan terbaru ini mengindikasikan bahwa status vaksinasi dan jumlah dosis vaksin yang diterima bisa memengaruhi kecenderungan gejala Covid-19 yang muncul bila seseorang terinfeksi SARS-CoV-2.
Tak hanya itu, vaksinasi juga tampak berhasil dalam meredam tingkat keparahan gejala Covid-19 yang muncul pada pasien. Menurut data dari Zoe Covid Study, gejala Covid-19 yang muncul pada pasien yang sudah divaksinasi tampak semakin sedikit.
Pada pasien Covid-19 yang sudah divaksinasi, gejala-gejala ini juga berlangsung dalam waktu yang relatif lebih singkat. Hal ini mengindikasikan bahwa individu yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 lebih terlindungi dari risiko sakit berat akibat Covid-19. Mereka juga mampu memulihkan diri lebih cepat bila terpapar Covid-19.
Selain bersin, pasien Covid-19 yang sudah divaksinasi juga kerap mengalami beberapa gejala lain. Gejala-gejala tersering yang ditemukan pada pasien Covid-19 yangs udah divaksinasi adalah nyeri tenggorokan, hidung beringus, hidung tersumbat, batuk persisten, dan sakit kepala.
Sejak ditemukan pertama kali di Wuhan, China, Covid-19 telah melalui banyak perubahan termasuk dari segi gejala. Di awal pandemi, beberapa gejala Covid-19 yang sering muncul adalah demam tinggi, batuk kering, dan sesak napas.
Seiring dengan bermunculannya varian-varian baru SARS-Cov-2, tren gejala Covid-19 juga ikut berubah. Saat varian delta meluas misalnya, gejala kehilangan indra penciuman dan pengecap cukup mendominasi di antara pasien Covid-19.
Gejala-gejala tersebut juga masih ditemukan saat ini, ketika omicron menjadi varian yang mendominasi. Akan tetapi, frekuensi kemunculan gejala seperti kehilangan indra penciuman, sesak napas, dan demam tak setinggi sebelumnya.
Kini, gejala kehilangan indra penciuman atau anosmia dan demam berada di urutan keenam dan kedelapan. Sedangkan gejala sesak napas berada di urutan ke-29.
Batuk persisten pun saat ini berada di urutan kelima dalam daftar gejala Covid-19 tersering. Hal ini membuat batuk persisten tak lagi menjadi indikator utama dari Covid-19.