KPU Jatim Tingkatkan Partisipasi Perempuan Magetan dalam Pemilu 2024
Peran perempuan menjadi modal besar suksesnya pemilu dan pemilihan.
REPUBLIKA.CO.ID,MAGETAN -- Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (KPU Jatim) intensif meningkatkan partisipasi aktif perempuan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih di Kabupaten Magetan.
Anggota KPU Jatim Gogot Cahyo Baskoro menyatakan KPU sangat mendorong para perempuan terlibat aktif dalam setiap tahapan penyelenggaraan pemilu. Hal itu karena peran perempuan menjadi modal besar suksesnya pemilu dan pemilihan.
"Perempuan harus mengambil peran, karena jumlah pemilih perempuan lebih banyak dibanding laki-laki," ujar Gogot dalam kegiatan sosialisasi tahapan Pemilu 2024 di Pendapa Surya Graha Kabupaten Magetan, Rabu (26/10/2022).
Menurut data KPU Jatim, selain jumlah pemilih yang tinggi, tingkat partisipasi perempuan pada dua kali pemilu terakhir mengalami peningkatan. Termasuk di Pemilu 2019 partisipasi perempuan sebesar 84 persen selisih 4 persen dari pemilih laki-laki sebesar 80 persen.
Mengenai tingkat pendidikan, Gogot tidak sepakat adanya anggapan bahwa tingkat pendidikan perempuan lebih rendah dibanding laki-laki.
"Sesuai data, sebanyak 76.804 perempuan sedang menempuh jenjang S1, sedangkan laki-laki sebanyak 61.861. Artinya, tingkat pendidikan perempuan kompetitif dengan laki-laki," kata dia.
Kendati demikian, kelebihan tersebut juga mempunyai berbagai kekurangan. Di antaranya pemilih perempuan mudah dimobilisasi, atau hambatan kultural yang yang mempengaruhi cara pandang terhadap persoalan politik. Termasuk minimnya jumlah perempuan yang menduduki posisi strategis dalam pemilu dan pemilihan.
Untuk itu, Gogot juga menyampaikan sejumlah peluang bagi perempuan dapat aktif dalam berbagai proses kepemiluan yang disebut dengan "affirmative action".
Dalam Undang-Undang Pemilu disebutkan bahwa komposisi penyelenggara pemilu harus memperhatikan 30 persen keterwakilan perempuan. Dalam hal kepengurusan partai politik, di tingkat pusat wajib menyertakan keterwakilan perempuan 30 persen, dan memperhatikan keterwakilan perempuan 30 persen untuk tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Selanjutnya, pola pengajuan daftar calon legislatif (caleg) dilakukan dengan zipper system. Artinya, dalam penyusunan daftar calon harus menyertakan satu caleg perempuan di setiap tiga caleg yang diusulkan.
Anggota KPU Magetan Nanik Yasiroh menerangkan betapa perempuan mempunyai kekuatan besar yang harus senantiasa dikembangkan di berbagai bidang. Demikian juga di Kabupaten Magetan.
Bupati Magetan Suprawoto yang hadir dala kegiatan tersebut menyampaikan Pemilu 2024 adalah "gawe" seluruh pemangku kepentingan yang tidak hanya sekadar formalitas, namun juga harus berkualitas.
"Pemilu 2024 ini adalah gawenya semua, jadi diharapkan semua mendukung kegiatan ini agar berjalan lancar. Pesta demokrasi ini harus dimaknai untuk memilih pemimpin dan wakil yang bisa menampung aspirasi masyarakat, yang muaranya untuk kesejahteraan masyarakat. Pemilu tidak hanya formalitas tapi harus berkualitas," kata Bupati Suprawoto.
Kegiatan sosialisasi pemilu dihadiri oleh puluhan orang perwakilan pemilih perempuan. Seperti, Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Fatayat NU, Aisiyah, Nasyiatul Aisiyah, Korps PMII Putri (Kopri), dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di tingkat Kabupaten.
Para pemilih perempuan itu cukup antusias datang ke acara sosialisasi Pemilu 2024 meskipun cuaca di sekitar lokasi sedang hujan deras.
Turut hadir sejumlah anggota KPU Kabupaten Magetan, yakni Nur Salam, Istikhah, Ismangil, Sekretaris Suroto, beserta jajaran staf. Kemudian, Forkopimda Magetan, Kepala OPD, forkopimca, perwakilan mahasiswa dan organisasi organisasi permasyarakatan di Kabupaten Magetan.