Disney Gunakan Riwayat Tontonan Guna Personalisasi Pengalaman Pelanggan di Disneyland

Disney sedang mencari cara untuk menyesuaikan kedua pengalaman pelanggan.

AP / Sam McNeil
Media dan pengunjung mengunjungi taman hiburan Disneyland ketika dibuka kembali di Shanghai, China. Disney Gunakan Riwayat Tontonan Guna Personalisasi Pengalaman Pelanggan di Disneyland
Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Disney dapat segera mulai menggunakan kebiasaan menonton Disney Plus pengguna untuk memengaruhi pengalaman mereka di taman Disney. Dalam sebuah wawancara di acara Tech Live The Wall Street Journal, CEO Disney Bob Chapek mengatakan perusahaan sedang mencari cara untuk menyesuaikan kedua pengalaman berdasarkan bagaimana pengguna berinteraksi dengan penawaran fisik dan digitalnya.

Baca Juga


“Jika Anda berada di Disney Plus, kami harus mengetahui apa yang terjadi, apa yang Anda alami, apa yang Anda sukai, terakhir kali Anda mengunjungi taman, dan sebaliknya. Saat Anda berada di taman, kami harus tahu kebiasaan menonton Anda di Disney Plus,” kata Chapek.

Sebagai contohnya, Chapek mengutip perjalanan Disney's Pirates of the Caribbean. Dia mencatat perusahaan pada akhirnya dapat melacak bahwa pengguna melakukan perjalanan di salah satu tamannya lalu menggunakannya sebagai cara untuk mengkurasi konten yang dilihat di Disney Plus.

“Apa yang Anda dapatkan adalah program khusus dengan Pirates of the Caribbean yang sesuai dengan preferensi Anda,” ujarnya.

Dilansir The Verge, Kamis (27/10/2022), Chapek mengatakan perusahaan saat ini sedang melakukannya, tetapi tidak memberikan informasi yang lebih spesifik. Ini bukan pertama kalinya Chapek mengisyaratkan untuk menjembatani pengalaman Disney Plus dan taman Disney. Pada bulan September, Chapek mengatakan Disney ingin membawa dua bagian dari Perusahaan Walt Disney menjadi satu untuk satu pengalaman bersama di seluruh layanan streaming dan tamannya.

Semua ini seharusnya membantu Disney menuju tujuannya untuk memberikan pengalaman menceritakan generasi berikutnya, frasa yang digunakannya sebagai pengganti metaverse. Sejalan dengan tujuan ini, Disney telah terjun lebih jauh ke dalam augmented reality (AR), memperkenalkan film pendek augmented reality (AR) pertamanya, Remembering di Disney Plus pada September serta lensa AR baru yang dapat diakses oleh pengunjung taman di aplikasi Disneyland.

Perusahaan juga telah bereksperimen dengan jajaran non fungible token (NFT) selama hampir satu tahun sekarang dan mempekerjakan Mike White untuk mengepalai rencana penceritaan generasi berikutnya pada bulan Februari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler