Menteri Industri Italia: Kami Tidak akan Bergantung pada China

Italia tanggapi Jerman yang mengizinkan China membeli saham Pelabuhan Hamburg.

AP Photo/Gregorio Borgia
Kedutaan Besar China di Roma, Italia, Kamis, 27 Oktober 2022. Menteri Industri Italia yang baru Adolfo Urso mengatakan negaranya tidak akan bergantung pada perdagangan atau teknologi China.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Menteri Industri Italia yang baru Adolfo Urso mengatakan negaranya tidak akan bergantung pada perdagangan atau teknologi China. Ia mengatakan Italia akan melindungi semua sektor yang dianggap strategis.

Baca Juga


Pernyataan ini ia sampaikan saat dimintai komentar tentang keputusan Jerman baru-baru ini yang memperbolehkan Cosco China membeli saham pelabuhan Hamburg yang dikelola perusahaan logistik HHLA. Perusahaan itu juga beroperasi di pelabuhan Triste, Italia.

"Kami tidak akan membawa diri kami ke tangan orang China," kata Urso pada wartawan dalam sebuah konferensi di Roma, Kamis (27/10/2022).

Urso merupakan tokoh senior di Persaudaraa Italia, partai Perdana Menteri Giorgia Meloni yang dilantik pekan lalu. Ia juga mantan dewan komite keamanan parlemen yang berpengaruh.

"Bila yang lain berniat bergerak dari ketergantungan energi dan karena itu energi Rusia, ke teknologi atau dalam ukuran tertentu perdagangan dengan China, kami tidak akan mengikutinya," katanya.

Pada tahun 2019 Italia merupakan negara industri besar pertama yang menandatangani proyek infrakstruktur raksasa, Belt and Road Initiative. Proyek ini dirancang untuk meningkatkan perdagangan China. Tapi sejauh ini tidak banyak yang dihasilkan dari perjanjian tersebut.

Menjelang kemenangannya Meloni mengatakan ia tidak akan mengejar inisiatif itu. Pendiri perusahaan resiko politik Policy Sonar Francesco Galietti mengatakan Italia bergerak lebih cepat dari Jerman dalam melepaskan diri dari Rusia dan China.

"Trieste dan Hamburg itu kembar siam, keduanya pelabuhan penting, berlokasi di koridor strategis yang menghubungan laut dingin ke Laut Tengah," katanya.

Pada awal pekan ini Urso mengatakan pemerintah Meloni akan melanjutkan undang-undang anti pengambilalihan atau yang dikenal "wewenang emas" untuk mencegah tawaran pada industri yang dianggap strategis.

Mantan Perdana Menteri Mario Draghi berulang kali menggunakan wewenang emas untuk mencegah China memperluas kehadirannya di perekonomian terbesar ketiga di Eropa. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler