Tragedi Halloween Itaewon Korea: Orang-Orang Jatuh Seperti Domino
Ratusan orang meninggal dalam tragedi Halloween Itaewon.
REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL — Diperkirakan 100 ribu orang berkumpul di Itaewon, dekat bekas markas besar pasukan militer AS di daerah yang terkenal dengan bar, klub, dan restoran trendi. Di sanalah digelar perayaan Halloween outdoor terbesar di negara itu, sejak pandemi dimulai.
Seorang yang selamat bermarga Kim, mengatakan banyak orang jatuh dan terguling satu sama lain “seperti domino” setelah mereka didorong oleh orang lain di gang sempit di dekat Hotel Hamilton Itaewon. Menurut Kim, beberapa orang berteriak “Tolong saya!” dan yang lainnya mengalami sesak nafas.
Kim mengenang bagaimana ia juga menjadi korban terinjak-injak oleh orang lain selama sekitar 1 jam sebelum diselamatkan, menurut surat kabar Hankyoreh yang berbasis di Seoul.
Korban selamat lainnya, bernama Lee Chang-kyu, mengatakan dia melihat sekitar lima hingga enam pria mulai mendorong yang lain sebelum satu atau dua mulai jatuh satu per satu pada awal penyerbuan, menurut surat kabar itu.
Video yang diposting ke media sosial dari awal malam menunjukkan anggota kerumunan yang penuh sesak bergerak perlahan di jalan bahu-membahu di area yang sama di mana penyerbuan diduga terjadi.
Video lain dari kerumunan yang penuh sesak menunjukkan orang-orang berteriak dan petugas medis darurat membawa korban ke jalan yang telah dibersihkan dari kerumunan, dan yang lain menunjukkan seseorang mencoba melarikan diri dari penyerbuan dengan memanjat dinding.
Penyerbuan itu adalah bencana terbesar sejak 304 orang, sebagian besar siswa sekolah menengah, tewas dalam sebuah feri yang tenggelam pada April 2014. Tenggelamnya kapal tersebut mengungkap aturan keselamatan yang lemah dan kegagalan regulasi karena sebagian disebabkan oleh kargo yang berlebihan dan tidak diikat dengan baik serta kru yang kurang terlatih.
Penyerbuan di malam perayaan Halloween itu kemungkinan akan menyebabkan kritik publik terhadap pejabat pemerintah, atas apa yang telah mereka lakukan untuk meningkatkan standar keselamatan publik sejak bencana feri.
Dilansir dari NBC News, Ahad (30/10/2022), lebih dari 1.700 personel respons dari seluruh negeri dikerahkan, termasuk sekitar 520 petugas pemadam kebakaran dan 1.100 petugas polisi dan 70 pegawai pemerintah. Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua pekerja darurat yang tersedia di Seoul telah dikerahkan.
Tayangan TV dan foto menunjukkan kendaraan ambulans berbaris di jalan-jalan di tengah kehadiran polisi yang padat dan pekerja darurat memindahkan yang terluka dengan tandu. Pekerja darurat dan pejalan kaki juga terlihat melakukan CPR pada orang-orang yang tergeletak di jalanan.
Di satu bagian, paramedis terlihat memeriksa status belasan orang atau lebih yang terbaring tak bergerak di bawah selimut biru.
Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita YTN, Hwang Min-hyeok, salah satu pengunjung Itaewon, mengatakan sangat terkejut melihat deretan mayat dibaringkan di gang dekat Hotel Hamilton. Dia mengatakan pekerja darurat pada awalnya kewalahan, membuat pejalan kaki berjuang untuk memberikan CPR kepada mereka yang terluka tergeletak di jalanan.
“Orang-orang menangis di samping mayat,” kata Min-hyeok.
Korban selamat lain berusia 20-an mengatakan dia menghindari diinjak-injak ketika dia untungnya masuk ke bar yang pintunya terbuka di gang, kantor berita Yonhap melaporkan.
Seorang wanita berusia 20-an yang bermarga Park mengatakan kepada Yonhap bahwa dia dan yang lainnya berdiri di sepanjang sisi gang sementara yang lain terjebak di tengah.
Polisi, yang membatasi lalu lintas di daerah terdekat untuk mempercepat transportasi yang terluka ke rumah sakit di seluruh kota, juga mengkonfirmasi bahwa puluhan orang diberikan CPR di jalan-jalan Itaewon.
Sedangkan Pemerintah Metropolitan Seoul mengeluarkan pesan teks darurat yang mendesak orang-orang di daerah itu untuk segera kembali ke rumah.
“Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol memerintahkan Perdana Menteri Han Duk-soo untuk mengawasi markas manajemen kecelakaan dan mempercepat proses identifikasi para korban, terutama demi keluarga yang menunggu anggota keluarga mereka,”menurut senior sekretaris komunikasi publik, Kim Eun-hye.
Presiden juga menginstruksikan Kementerian Kesehatan untuk segera mengerahkan tim bantuan medis bencana dan mengamankan tempat tidur di rumah sakit terdekat untuk merawat yang terluka.
Seorang juru bicara kantornya mengatakan Minggu pagi waktu setempat bahwa presiden memimpin pertemuan darurat di pusat manajemen krisis kantor kepresidenan.