Delhi Tangguhkan Konstruksi Akibat Kualitas Udara Memburuk
Delhi telah menangguhkan kegiatan konstruksi karena kualitas udara memburuk
REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Delhi telah menangguhkan sebagian besar kegiatan konstruksi dan pembongkaran mulai Selasa (1/11/2022). Keputusan ini diambil usai kualitas udara di ibu kota India akan semakin memburuk karena angin dan kondisi meteorologi lainnya.
Dewan Pengendalian Polusi Pemerintah Pusat menyatakan, indeks kualitas udara (AQI) memuncak pada 415 di daerah Anand Vihar Delhi pada Senin (31/10/2022) atau jauh dari kategori "baik". Angka di atas 400 dianggap "parah" yang dapat mempengaruhi orang sehat dan berdampak serius pada mereka yang memiliki penyakit.
"Para ahli memperkirakan bahwa kecepatan angin akan turun mulai 1 November dan arahnya akan berubah," ujar Menteri Lingkungan Delhi Gopal Rai.
Berdasarkan kondisi tersebut, diperkirakan AQI akan melampaui 400 ke dalam kategori parah. Data ini akhirnya membuat pemerintah kota Delhi mengambil langkah pembatasan kegiatan. Meski begitu, pemerintah belum mengumumkan durasi pelaksanaan penangguhan kegiatan konstruksi dan pembongkaran tersebut.
Rai mengatakan, 586 tim telah dibentuk untuk memantau pekerjaan konstruksi dan pengecualian akan diberikan kepada rumah sakit, kereta api, bandara, dan kegiatan publik lainnya. Dia menyatakan 521 mesin akan memercikkan air ke seluruh kota untuk menghilangkan debu sementara hampir 233 senjata anti-kabut akan dikerahkan.
Kota berpenduduk sekitar 20 juta jiwa ini menjadi ibu kota paling tercemar di dunia. Warga wilayah ini hampir tidak dapat bernapas setiap musim dingin karena udara yang dingin dan berat menjebak debu konstruksi, emisi kendaraan, dan asap dari pembakaran sisa tanaman di negara bagian Haryana dan Punjab yang berdekatan menjelang musim panen baru.