Federasi Sepak Bola Ukraina Desak FIFA Coret Iran dari Piala Dunia 2022
UAF beralasan Iran melanggar HAM yang bertentangan dengan norma FIFA.
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Asosiasi sepak bola Ukraina (UAF) menyatakan kalau Iran harus dicoret sebagai peserta Piala Dunia 2022. Alasannya, Iran dianggap melakukannya pelanggaran hak asasi manusia secara sistematis.
UAF berencana meminta FIFA untuk menghentikan Iran berpartisipasi dalam turnamen di Qatar tersebut. Mereka yakin kalau tindakan represif negara tersebut melanggar prinsip dan norma FIFA. UAF juga menuding keterlibatan Iran dalam agresi militer Rusia terhadap Ukraina.
Dikutip dari BBC, Selasa (1/11/2022), Komite eksekutif UAF sudah menggelar pertemuan untuk mengajukan permintaan resmi ke FIFA. Bukan hanya desakan dari luar. Tokoh sepak bola dan olahraga Iran serta kelompok hak asasi, Open Stadium, juga meminta FIFA untuk melarang tim nasional Iran.
Kantor berita HAM Iran (HRANA) telah melaporkan bahwa 284 orang, termasuk 45 anak-anak, telah tewas oleh pasukan keamanan dalam penanganan protes besar-besaran. Protes itu meledak setelah kematian seorang wanita bernama Mahsa Amini pada 16 September di tahanan polisi, karena dituduh mengenakan jilbabnya secara tidak benar.
Amini ditangkap karena diduga melanggar aturan perempuan Iran, untuk menutupi rambut mereka dengan hijab atau penutup kepala. ''Dengan mempertimbangkan informasi media tentang pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis di Iran, yang mungkin melanggar prinsip dan norma Statuta FIFA, dengan mempertimbangkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231 tentang pengenaan sanksi terhadap Iran dan kemungkinan keterlibatan Iran dalam agresi militer Rusia terhadap Ukraina, (komite eksekutif federasi sepak bola Ukraina telah memutuskan) untuk mengajukan permintaan kepada FIFA untuk mempertimbangkan mengecualikan tim nasional Iran dari Piala Dunia FIFA 2022,'' jelas UAF dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Talksport.