Suplemen Herbal Ini Jangan Diminum Bareng Obat, Berbahaya!
Suplemen herbal tertentu berpotensi membahayakan jika diminum bersama obat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suplemen herbal kerap dipandang sebagai produk kesehatan alami yang minim akan risiko. Tak jarang, suplemen herbal dikonsumsi bersama obat-obatan rutin dengan harapan bisa semakin meningkatkan kesehatan.
Kebiasaan mengombinasikan suplemen herbal dengan obat-obatan sebaiknya tak lagi dilakukan, terutama obat-obatan untuk masalah kardiovaskular. Menurut studi dalam Journal of the American College of Cardiology, kombinasi keduanya bisa memunculkan efek yang berpotensi membahayakan.
Setelah meneliti beragam literatur secara mendalam, tim peneliti menemukan bahwa suplemen herbal populer tak berinteraksi baik dengan obat-obatan untuk penyakit jantung. Suplemen-suplemen herbal juga tak berinteraksi baik dengan obat pengencer darah yang biasa diberikan untuk pasien hipertensi, statin.
Kombinasi
Beberapa contoh suplemen herbal yang menjadi sorotan adalah suplemen St John's wort, bawang putih, dan jahe. Kombinasi suplemen St John's wort dengan obat kardiovaskular bisa memicu peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Sedangkan kombinasi suplemen bawang putih dan jahe dengan obat statin bisa memicu peningkatan risiko perdarahan.
Tim peneliti juga menemukan bahwa jus jeruk bali yang dikonsumsi bersamaan dengan obat calcium-channel blocker dan statin juga bisa membahayakan. Alasannya, kombinasi ini bisa meningkatkan efek dari obat-obat tersebut.
Studi terbaru ini menyoroti lebih dari puluhan produk herbal yang perlu digunakan secara hati-hati oleh pasien yang mengonsumsi obat-obatan rutin. Beberapa produk tersebut adalah ginkgo biloba, ginseng, echinacea, susu kedelai, teh hijau, aloe vera (lidah buaya), dan liquorice.
"Ini bukan penelitian baru, tetapi saat ini penggunaan senyawa-senyawa ini semakin banyak dan pasien sering kali tak berdiskusi dengan dokter mengenai (suplemen herbal) yang mereka gunakan atas keinginan sendiri," jelas peneliti Dr Arshad Jahangir, seperti dilansir Express, Selasa (1/11/2022).
Temuan dalam studi terbaru ini juga sejalan dengan rekomendasi yang diberikan oleh Mayo Clinic. Mayo Clinic mengatakan produk herbal kerap memberikan risiko yang tak terduga. Alasannya, produk herbal kerap mengandung bahan aktif yang bisa memberikan efek kuat pada tubuh.
"Sebagai contoh, mengonsumsi kombinasi suplemen herbal atau menggunakan suplemen bersamaan dengan obat resep dokter bisa memicu efek yang membahayakan, bahkan mengancam jiwa," ujar Mayo Clinic.
Hal senada juga disampaikan oleh National Health Service (NHS) di Inggris. Menurut NHS, sebagian besar orang sebenarnya tak membutuhkan suplemen vitamin karena mereka bisa mendapatkannya dari asupan makan yang sehat dan seimbang. Akan tetapi, banyak orang memilih untuk mengonsumsi suplemen.
"Menggunakan suplemen secara berlebihan atau terlalu lama bisa membahayakan," jelas NHS.
Penggunaan suplemen sebenarnya bisa memberi manfaat pada sebagian orang bila digunakan sesuai dengan indikasi. Namun mengingat adanya risiko interaksi dengan obat yang membahayakan, orang-orang yang ingin mengonsumsi produk suplemen sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter. Sebagai tambahan, Dr Jahangir juga merekomendasikan para dokter untuk menjadi lebih asertif dan bertanya kepada pasien mengenai produk suplemen atau herbal yang mereka konsumsi.