Siaran TV Analog di Jabodetabek dan Sejumlah Daerah Dimatikan Malam Ini

Siaran televisi analog di Jabodetabek dan sejumlah daerah lainnya dimatikan malam ini

Flickr
TV Analog (ilustrasi). Siaran televisi analog di Jabodetabek dan sejumlah daerah lainnya dimatikan malam ini
Rep: Fauziah Mursid Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) akan menghentikan siaran televisi analog atau analog switch off (ASO) per 2 November 2022 tengan malam ini. Wilayah yang tidak akan bisa lagi menikmati siaran TV analog di antaranya sembilan kabupaten dan kota yang berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) serta 173 kabupaten kota non-terrestrial service atau tidak ada layanan televisi terestrial.

Baca Juga


Sebelumnya, sudah ada beberapa wilayah yang lebih dahulu memulai ASO sehingga total ada 222 kabupaten/kota yang menerapkan ASO per Rabu (2/11) malam ini.

Berdasarkan situs https://siarandigital.kominfo.go.id/, jam hitung mundur penghentian siaran TV analog menunjukkan tinggal 12 jam 47 menit hingga pukul 11.12 WIB. Sehingga, ASO di wilayah yang telah ditetapkan akan berlaku pukul 24.00 WIB dan masyarakat mulai bermigrasi ke siaran tv digital.

Masyarakat bisa menyaksikan siaran digital dengan perangkat televisi yang mendukung yakni Digital Video Broadcasting Second Generation Teresterial (TV digital) atau tetap menggunakan tv lama dengan tambahan perangkat Set Top Box yang tersedia di pasaran dan gratis bagi rumah tangga kategori miskin.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate pada konferensi pers pekan lalu di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan mengatakan penghentian siaran televisi analog dilakukan secara bertahap pada 2 November.

"Dengan demikian ada 222 kabupaten kota yang total ASO dan masih terdapat 292 kabupaten kota yang akan kami lakukan ASO sesuai kesiapan-kesiapan wilayah," kata Johnny.

Sedangkan, pelaksanaan ASO untuk 292 kabupaten/kota lainnya di Indonesia dilakuka bertahap sesuai kesiapan wilayah. Dia mengatakan, pelaksanaan ASO belum bisa diterapkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia ini, karena belum seluruhnya STB untuk rumah tangga miskin terdistribusi.

Namun demikian, untuk keseluruhan infrastruktur multipleks sudah tersedia baik yang disiapkan oleh penyelenggara mux yaitu televisi televisi swasta, Kemkominfo maupun TVRI.

"Untuk wilayah-wilayah lainnya 292 wilayah kabupaten kota akan kita lakukan secara bertahap. Demi menjaga agar masyarakat bisa menonton televisi dengan baik dan suasana masyarakat suasana batin masyarakat tidak disibukan atau diberikan informasi-informasi yang simpang siur dan membingungkan," ujarnya.

Khusus untuk Jabodetabek, pemerintah secara khusus menyiapkan posko pada saat proses migrasi tv analog ke digital di wilayah Jabodetabek. Johnny mengatakan, posko tersebut akan membantu jika ditemukan rumah tangga kategori miskin yang belum terdata mendapatkan Set Top Box (STB).

"Oleh karena belum tersedia STB bagi keluarga miskin maka Kementerian kominfo akan melayani sedapat mungkin," ujar Johnny.

Johnny juga mengimbau kepada masyarakat menengah yang televisinya belum mendukung siaran tv digital untuk segera membeli STB sebelum 2 November.

"Sekali lagi kepada masyarakat menengah yang masih mempunyai televisi tabung atau televisinya belum memenuhi standar televisi digital, kami minta untuk segera memasang STB di televisinya masing-masing sehingga pada saat tanggal 2 November nanti dapat menikmati siaran digital yang lebih jernih, lebih bersih lebih, tinggi kualitasnya dan lebih banyak kanal-kanalnya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler