Konsumsi Gula Berlebih Selama Kehamilan Bisa Picu Diabetes pada Ibu
Kelebihan gula juga bisa memicu obesitas pada ibu hamil.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Gizi Klinik Wiji Lestari mengatakan, konsumsi gula yang berlebihan baik dalam bentuk minuman dingin atau apapun, dapat memicu ibu hamil terkena diabetes pada masa kehamilan. Obesitas juga dapat terjadi jika asupan gula ataupun tambahan lemak seperti creamer tidak ditakar dengan baik.
Konsultan Nutrisi itu menyayangkan masih banyak ibu hamil yang mempercayai dengan meminum air dingin, tubuh bayi yang mengalami tumbuh kembang lambat, sehingga memiliki kondisi tubuh lebih kecil dapat tumbuh sehat dan lebih besar.
Padahal, kata dia, yang seharusnya dikhawatirkan adalah tambahan gula yang tidak diawasi saat meminum air dingin tersebut. Beberapa ibu hamil, justru meminum air dingin yang ditambah dengan susu kental manis atau meminum minuman dengan gula.
"Ini menempatkan ibu dalam kondisi yang berbahaya. Kalau kebanyakan minum es dengan kebanyakan gula, asupan kalori pada ibu hamil jadi berlebihan. Dikhawatirkan tidak hanya pada kondisi ibu saja, tetapi juga pada bayi yang dikandungnya," ujarnya, dalam Webinar HUT ke-103 RSCM yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (1/11/2022).
Selain asupan gula berlebihan, Staf Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM itu mengimbau masyarakat untuk memperhatikan asupan gizi ibu, karena selama masa kehamilan seringkali terjadi peningkatan nafsu makan yang berlebihan. "Sebetulnya ibu hamil itu memang ada peningkatan kebutuhan kalori, protein dan beberapa zat gizi lainnya, tetapi tidak sampai dua kali lipat sebelum hamil. Paling sekitar 300 kalori," ujarnya.
Adanya mitos yang mengatakan ibu hamil harus menggandakan asupan gizinya, dikhawatirkan dapat membuat ibu mengalami kesulitan saat melahirkan karena kenaikan berat badan. Jika mengalami hal tersebut, ibu harus menurunkan berat badannya terlebih dahulu agar proses persalinan berjalan lancar dan nyaman.
"Mungkin memang ada ibu yang kondisi sebelum hamilnya kurang, status gizinya kurang baik, sehingga kurang memenuhi nutrisi dibanding yang hamil sehat. Tapi, lebih baik kalau status gizinya baik, hamilnya sehat pada umumnya, tidak sampai memerlukan penambahan kalori yang sangat tinggi," katanya.