Sebanyak 40 Guru Indonesia Ikuti Program BRIDGE di Australia
Sejak 2008, program Kemitraan Sekolah BRIDGE telah menjalin 210 kemitraan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekan ini menjadi satu tonggak penting untuk program Kemitraan Sekolah Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement (BRIDGE) Australia-Indonesia. Hal itu ditandai dengan keberangkatan 40 guru dari 29 lembaga pendidikan di 13 provinsi di Indonesia menuju Australia untuk mengikuti pelatihan menjadi guru BRIDGE.
Program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia adalah program kemitraan sekolah yang didanai oleh Pemerintah Australia melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) dan dijalankan oleh Asia Education Foundation (AEF). Program ini bertujuan untuk menjalin kemitraan kolaboratif yang berkelanjutan antara sekolah-sekolah Indonesia dengan Australia dan untuk menyediakan akses ke pengetahuan dan keterampilan pendidikan baru bagi para pendidik Indonesia dan Australia.
"Senang melihat guru-guru Indonesia yang berkeinginan kuat berkunjung ke Australia untuk berbagi pengalaman dan keterampilan dengan rekan-rekan mereka di Australia," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams dalam siaran pers, Kamis (11/3/2022).
Setibanya di Sydney, para guru akan melanjutkan perjalanan ke mitra sekolah Australia mereka masing-masing yang berlokasi di tujuh negara bagian dan wilayah. Mereka akan menghabiskan waktu bersama guru mitra mereka dan merasakan pengalaman tinggal di rumah warga Australia melalui komponen homestay dari program ini.
Guru dari SMA Negeri 1 Atambua Nurwahidah mengatakan harapannya untuk dapat terhubung dan belajar bersama seperti tujuan BRIDGE dan membangun persahabatan antara dua sekolah, dua negara yakni Australia dan Indonesia. "Saya percaya guru dan siswa kita akan saling menghormati antara satu sama lain dan membangun pemahaman bersama tentang budaya kita masing-masing," katanya.
Sejak 2008, program Kemitraan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia telah menjalin 210 kemitraan (195 sekolah di 18 provinsi di Indonesia dan 195 sekolah di seluruh negara bagian dan wilayah di Australia) yang melibatkan lebih dari 840 guru.