Mendagri Jerman Dituduh Manipulasi Jumlah Pengungsi

Mendagri Jerman mengklaim hanya ada 57 ribuan pengungsi di negarannya.

AP/Markus Schreiber
Seorang sukarelawan berbaju merah membantu para pengungsi dari Ukraina setelah mereka tiba di stasiun kereta utama di Berlin, Jerman, Rabu, 16 Maret 2022. Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser menghadapi tuduhan serius mengenai manipulasi jumlah pengungsi di negaranya.
Rep: Dwina Agustin Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser menghadapi tuduhan serius bahwa jumlah pengungsi yang tiba di Jerman sejak awal tahun telah dimanipulasi. Faeser mengklaim hanya ada 57.647 pengungsi, sementara data polisi federal telah mencapai angka 101.900 orang asing memasuki wilayah negara itu sejak Januari.

Statistik Kementerian Dalam Negeri yang memuat jumlah pengungsi yang datang ke Jerman sejak Januari ini membuat jumlahnya 40 persen lebih rendah dari yang dilaporkan oleh polisi federal negara itu. Bahkan, jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi karena kurangnya data dari wilayah lain di Jerman.

Baca Juga


Data polisi federal hanya mencakup empat wilayah berbeda di Jerman, Berlin, Munich, Pirna, dan Stuttgart. Pemimpin serikat polisi federal Heiko Teggatz mengatakan kepada surat kabar Jerman Bild, angka yang jauh lebih tinggi dari polisi federal mencerminkan laporan rekan-rekannya selama berbulan-bulan.

Sementara itu, Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi (BAMF) telah menghitung 154.557 orang yang telah mengajukan suaka sejak awal tahun. Jumlah tersebut bahkan 2,7 kali lebih banyak dari yang dilaporkan Kementerian Dalam Negeri dalam Laporan Analisis Migrasi internalnya.

Faeser belum lama ini dikritik karena tidak memberikan Laporan Analisis Migrasi kepada Polisi Federal untuk bulan Oktober. Laporan yang diajukan olehnya hanya sampai September.

Diperkirakan, jumlah pengungsi akan kembali naik dalam sebulan terakhir. Bulan lalu, Faeser telah menyatakan keprihatinannya tentang peningkatan jumlah migran yang memasuki Jerman melalui apa yang disebut rute Balkan.

Faeser mengatakan, itu mengkhawatirkannya. Sebab, para pencari suaka harus ditampung di Jerman, disamping sekitar satu juta pengungsi perang dari Ukraina.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler