Soal Rekomendasi Pembekuan, Klub Sayangkan Perspektif Sepak Bola Seolah Terpinggirkan
Rekomendasi pembekuan dinilai tidak melihat unsur sepak bolanya sama sekali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Madura United, Achsanul Qosasi menyebut Komnas HAM offside dalam memberikan rekomendasi kepada PSSI agar membekukan sementara seluruh pertandingan sepak bola. Komnas HAM baru-baru ini telah menyampaikan hasil investigasi Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan nyawa pada awal Oktober.
Komnas HAM kemudian mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada PSSI agar peristiwa nahas di Stadion Kanjuruhan tak pernah terjadi lagi di tanah Air. Salah satunya adalah mendesak PSSI untuk membekukan seluruh aktivitas sepak bola sampai ada standarisasi terhadap pengawas pertandingan di seluruh level kompetisi.
Namun, Achsanul menilai perspektif Komnas HAM itu lebih kepada persoalan HAM-nya, tapi tidak melihat dari unsur sepak bolanya sama sekali. "Dia tidak melihat dari perspektif bagaimana sepak bola ini bisa segera bergulir kembali. Dia tidak punya pertimbangan itu sama sekali," kata Achsanul, Ahad (6/11/2022).
Achsanul menilai Komnas HAM seharusnya lebih merekomendasikan tentang jaminan agar hak-hak asasi manusia dapat terakomodir dalam sepak bola, bukan malah merekomendasikan terkait kompetisi atau sepak bolanya. Jadi, lanjut dia, jika Komnas HAM masuk dalam ranah sepak bolanya, itu menjadi langkah yang terlalu jauh.
"Komnas HAM mestinya merekomendasikan, misalnya demi keamanan penonton maka dalam menggelar kompetisi sepak bola harus memperhatikan apakah itu jam tayangnya atau instrumen-instrumen lain. Bukan sepak bolanya," kata Achsanul.
"Kalau begini bisa dibilang Komnas HAM agak offside lah," kata dia menambahkan.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar meminta Komnas HAM tidak gegabah dalam mengeluarkan rekomendasi terkait pembekuan seluruh aktivitas sepakbola Tanah Air. Ia mengatakan, selama ini sepak bola bukanlah sekadar olahraga semata bagi bangsa Indonesia. Umuh menegaskan, sepakbola telah mempersatukan bangsa dan kesatuan bahkan tempat silahturahmi.
"Banyak yang menggantungkan hidup juga ke sepak bola. Kalau sampai dihentikan, bagaimana?" kata Umuh.
"Kalau sampai FIFA turun (tangan), kita dibekukan (karena melihat ada intervensi dari rekomendasi ini), di-banned delapan tahun, nangis semua. Nangis semua. Mau jadi apa?" kata Umuh menambahkan.