Polisi Pakistan Tetapkan Tersangka Penembakan Imran Khan
Polisi mengatakan hanya satu penembak yang teridentifikasi terlibat.
REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Polisi Pakistan pada Selasa (8/11/222) waktu setempat membuka penyelidikan kriminal atas upaya pembunuhan mantan perdana menteri Imran Khan. Polisi mengatakan hanya satu penembak yang teridentifikasi terlibat.
Polisi mengidentifikasi tersangka bernama Mohammad Naveed, pria berusia 30-an. Salinan laporan polisi mengatakan seorang pria di kerumunan di dekat Khan telah mengeluarkan pistol dan mulai menembak. Akibatnya Khan dan 10 orang lainnya terluka, salah satu dari 10 korban luka kemudian meninggal.
Polisi mengatakan tersangka penembak ditangkap setelah pendukung Khan, Ibtesam Hasan mengahalau dan melepaskan bidikannya. Kepala polisi regional kemudian memulai penyelidikan kriminal setelah pendaftaran kasus resmi.
Sementara itu Menteri Dalam Negeri Pakistan Rana Sanaullah mengatakan bahwa tersangka memiliki motivasi diri. "Hal-hal yang kami dapatkan dari ponselnya menunjukkan bahwa dia sepenuhnya termotivasi, berkomitmen penuh," katanya dalam konferensi pers.
Mengenai tersangka, tetangga Naveed mengatakan dia tahun ini kembali dari Arab Saudi setelah bekerja sebagai tukang ledeng selama beberapa tahun. Para tetangga mengungkapkan Naveed orang yang pendiam.
Mereka pun terkejut ada hubungan Naveed dengan serangan Khan, meski dia telah menunjukkan beberapa tanda religiusitas sejak dia kembali ke Pakistan. "Saya mengenalnya sejak kecil, dia tidak memiliki kebiasaan buruk, tindakannya hanya mengejutkan kami," kata tetangganya, Mohammad Saddiq.
Khan mengatakan dalam sebuah Tweet pada Selasa bahwa kasus polisi itu "lucu". Dia menuduh Perdana Menteri Shehbaz Sharif, Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah dan pejabat intelijen Mayor Jenderal Faisal Nasser dan berencana untuk membunuhnya. Namun Pemerintah dan militer telah membantahnya.