Merasakan Sensasi Dibalik Kemudi Mobil Ramah Lingkungan Mitsubishi

Outlander PHEV meski mampu melaju di berbagai medan jalan namun tetap nyaman

dok mmksi
Tampak Outlander PHEV saat diluncurkan beberapa waktu lalu
Rep: eric iskandarsjah z Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebagai salah satu dari lima besar agen pemegang merek (APM) dalam volume penjualan di Indonesia, Mitsubishi terus konsisten untuk menghadirkan produk yang beragam sesuai dengan selera konsumen di Tanah Air. Pabrikan Jepang itu menyadari bahwa saat ini masyarakat Indonesia mulai menyadari pentingnya transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga


Hal itu pun dijawab Mitsubishi dengan memasarkan produk Outlander PHEV. Beberapa waktu lalu, Republika berkesempatan untuk membuktikan kinerja dari mobil hijau tersebut dalam mengakomodasi mobilitas baik di dalam kota maupun di luar kota.

Secara desain, produk minim emisi yang menerapkan teknologi plug-in hybrid electric vehicle (EV) ini terlihat cukup bersahaja. Karena, sport utility vehicle (SUV) ini memang tidak tampil dengan bahasa desain yang buas selayaknya SUV kebanyakan. Padahal, perpaduan mesin bensin dan motor listrik yang dibenamkan pada mobil yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp 898 juta ini memiliki performa mesin yang cukup besar.

Sekilas, bagian front-end pada Mitsubishi Outlander PHEV memang terlihat seperti Pajero Sport karena sama-sama menerapkan desain dynamic shield. Tapi, mobil ini tetap memiliki diferensiasi lewat desain lampu dan grille yang khas.

Tampilan rear-end juga sekilas mirip Pajero Sport generasi kedua. Tapi, mobil dengan konfigurasi bangku dua baris ini tampil dengan rear-end yang lebih canggih berkat penerapan lampu LED.

Untuk urusan kenyamanan, mobil ini bisa menghadirkan impresi berkendara yang cukup nyaman baik saat digunakan untuk melewati jalanan yang mulus maupun bergelombang berkat perpaduan proporsi bodi yang cenderung pipih dan suspensi yang pas.

Kenyamananya pun ditunjang powertrain hybrid 2,4 liter yang fleksibel. Karena, teknologi hybrid membuat mobil ini bisa memenuhi kebutuhan akselerasi yang beragam baik akselerasi yang smoth dan senyap maupun akselerasi yang powerfull lewat perpaduan suplai tenaga dari mesin bensin dan motor listrik.

Bahkan, Republika membuktikan, saat kapasitas baterai memadai, mobil dengan sistem penggerak super all wheel control (S-AWC) ini bisa diajak melibas tanjakan terjal dengan mudah dengan senyap karena daya dorong dari motor listriknya sangat memadai dalam berbagai kondisi.

Kemudian, saat melalaui jalan menurun, kenyamanan pengemudi juga ditunjang oleh regenerative braking yang bisa disesuaikan lewat level selector yang wujudnya menyerupai sistem paddle shift. Karena, fitur ini membuat pengemudi bisa lebih mudah untuk mengatur intensitas regenerative braking yang dihadirkan dalam enam level.

Saat intensitasnya maksimal, maka pengemudi seakan dibantu menjaga kecepatan secara konstan oleh hill descent control. Tapi, karena fitur itu merupakan efek dari regenerative braking, maka pengendara bisa melewati jalan menurun dengan nyaman sembari melakukan pengisian daya baterai secara otomatis.

Lewat perpaduan seluruh teknologi tersebut, Outlander PHEV generasi ketiga ini pun terasa cukup mewakili untuk jadi solusi transportasi ramah lingkungan yang representatif dalam berbagai kondisi. Terlebih, mobil dengan kabin yang cukup lapang ini juga dibekali dengan sejumlah fitur canggih seperti forward collision mitigation system, adaptive cruise control, blind spot warning, multi around monitor.

Sebagai sebuah kendaraan hybrid, mobil yang dilengkapi dengan electric tailgate dan anti-trapping electric sunroof ini juga memberikan keleluasaan bagi pengemudi apakah ingin menggunakan penggerak listrik atau menggunakan mesin bensin.

Pengisian baterai dibuat fleksibel baik menggunakan soket plug-in atau pengisian baterai menggunakan mesin bensin yang juga bisa berperan sebagai genset.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler