Erick Thohir Punya Dampak Elektoral Bagi Partai atau Capres
Erick punya kelebihan yang tak dimiliki kandidat lain.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN RI Erick Thohir dinilai sebagai vote getter atau pendulang dukungan di Pemilihan Presiden 2024 nanti. Apalagi orang nomor satu di Kementerian BUMN tersebut terus digadang-gadang masyarakat agar menjadi calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.
Penilaian itu disampaikan Pengamat Politik Usep S. Achyar. Menurut dia, dukungan masyarakat untuk Erick Thohir terus berdatangan. Apalagi Erick berstatus sebagai menteri andalan Presiden Jokowi dan mantan ketua TKN 2019 menjadi kelebihan yang tak dimiliki kandidat lain.
“Pak Erick Thohir menjadi vote getter sebagai cawapres, baik untuk pasangannya maupun untuk partai pengusungnya. Ia bisa menghimpun suara dari para pendukung Presiden Jokowi karena dulu juga sebagai tim kampanye nasionalnya,” tutur Achyar di Jakarta, Ahad (14/11/2022).
Di samping itu, Direktur Riset Populi Center tersebut mengatakan potensi Erick Thohir sebagai cawapres juga sangat tinggi. Apalagi Erick punya kedekatan dengan Presiden Jokowi. Tak hanya itu, Erick Thohir juga memiliki pengalaman memimpin sebagai pebisnis internasional dan Kementerian BUMN serta merupakan pemimpin dari luar pulau Jawa.
Dalam hal kinerja, Achyar melihat masyarakat mendukung Erick Thohir karena kemampuan mengembangkan bisnis. Di mana kemampuan ini membawa perubahan yang signifikan di Kementerian BUMN.
Erick Thohir bahkan berhasil meningkatkan laba dari Rp 13 triliun menjadi Rp 124 triliun. Karenanya Achyar mengatakan masyarakat sekarang memilih pemimpin berdasarkan kinerjanya dalam hal membantu perekonomian tidak hanya yang berasal dari elit politik.
“Masyarakat sekarang memilih pemimpin yang bisa mengembangkan bisnis bukan hanya yang berasal dari elit politik,” kata dia.
Terakhir, Achyar mengatakan dengan segala potensi dan bekal yang dimiliki Erick Thohir bisa berdampingan dengan capres potensial manapun. Baik Ganjar, Prabowo maupun Anies.
“Pak Erick Thohir bisa bersanding dengan capres manapun. Ia tidak hanya memiliki potensi untuk menebalkan suara namun juga meningkatkan suara sebagai vote getter,” ucap Achyar.