Pengaruhi 1 dari 160 Anak, Perhatikan Tanda Ini Untuk Deteksi Dini Autisme

Penderita ganguan spektrum autisme di Indonesia diperkirakan meningkat 500 tiap tahun

Edwin Dwi Putranto/Republika
Autisme (ilustrasi)
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi 1 dari 160 anak di dunia menderita gangguan spektrum autisme. Sedangkan jumlah penderita gangguan spektrum autisme di Indonesia diperkirakan mengalami peningkatan 500 orang setiap tahunnya.

Baca Juga


Bagaimanapun, mendeteksi autisme sedini mungkin pada anak sangatlah penting. Mata bisa menjadi cara untuk mendeteksi dini autisme pada anak.

Para ahli di Yale University mengungkapkan bahwa anak yang kerap menghindari kontak mata berisiko didiagnosis spektrum autisme. Menjelaskan temuannya dalam jurnal PLOS ONE, para ahli menulis bahwa orang dengan autisme, aktivitas di bagian otak yang bertanggung jawab atas gerakan mata dan perhatian spasial sangat rendah.

Di sisi lain ada juga orang yang tidak mengidap autisme namun tetap berjuang dengan kontak mata, ini diklasifikasikan sebagai gangguan interaksi sosial. Para ahli menilai studi ini memberi pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan sosial dan mekanisme saraf yang mendasari dan mendorong hubungan sosial.

Sebelumnya, para ahli mengaitkan ekspresi wajah orang dengan risiko autisme. Dalam jurnal Abnorm Psychol edisi 2018, para ahli mengatakan bahwa anak yang menghindari kontak mata dengan lawan bicara sangat terkait dengan autisme. 

Para ahli di Manchester University dan University of Western Australia mengevaluasi 103 bayi berusia kurang dari 14 bulan. Gejala mereka adalah tidak tersenyum, gerakan berulang, tidak banyak bicara seperti anak-anak lainnya, marah karena suara atau selera tertentu, serta tidak melakukan kontak mata atau menanggapi nama mereka.

Lalu apa saja gejala utama autisme? Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) seperti dilansir dari Times Now News, Senin (14/11/2022), orang dengan autisme cenderung bertindak berbeda dari mereka yang tidak mengidapnya. Gejala autisme meliputi terlalu lama memahami informasi, memikirkan hal yang sama berulang kali, menjadi cemas atau kesal tentang acara sosial atau berada dalam situasi yang tidak biasa, berjuang untuk memahami bagaimana orang akan berpikir atau merasakan sesuatu, serta merasa tidak nyaman dan stress saat menemukan cahaya terang dan suara bising.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler