Jokowi Dorong Investasi Australia di Bidang Infrastruktur dan Energi

Jokowi juga mendorong agar peluang bagi WNI untuk bekerja di Australia diperluas.

EPA-EFE/MAST IRHAM
Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara kepada pers.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Australia untuk berinvestasi di bidang infrastruktur dan transisi energi di Indonesia. Saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di The Apurva Kempinski, Senin (14/11/2022), Jokowi juga mendorong agar peluang bagi WNI untuk bekerja di Australia dapat diperluas.

Baca Juga


Hal ini disampaikan Jokowi dalam keterangan pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, usai melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara di Bali.

“KTT harus menghasilkan outcome dokumen yang bermanfaat dan kita mendorong implementasi Indonesia Australia IA-CEPA termasuk memperluas peluang bagi WNI untuk bekerja di Australia. Dan juga mendorong investasi Australia dalam bidang infrastruktur dan transisi energi,” kata Jokowi, dikutip pada Selasa (15/11/2022).

Sebelumnya, dikutip dari siaran pers Istana, Jokowi juga mendorong agar implementasi IA-CEPA dapat terus dimaksimalkan untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Ia pun mengapresiasi nilai perdagangan barang kedua negara yang mencapai 12,64 miliar dolar AS pada 2021 atau naik 76,84 persen.

“Kita harus terus memaksimalkan implementasi IA-CEPA guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” ucap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyinggung soal kerja sama konkret di kawasan Indo-Pasifik, termasuk melalui implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik.

“Di bawah keketuaan Indonesia, tahun depan saya undang Australia berpartisipasi pada Indo-Pacific Infrastructure Forum,” ucap Jokowi.

Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese untuk Presidensi G20 Indonesia. Ia menyampaikan, kesuksesan G20 merupakan tanggung jawab bersama seluruh negara G20.

“Senang bertemu kembali setelah terakhir kunjungan Yang Mulia bulan Juni lalu di Bogor. Saya sangat menghargai kehadiran Yang Mulia pada KTT G20 ini serta dukungan Australia sepanjang Presidensi Indonesia,” ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler