AP II Jajaki Kerja Sama Pengembangan Bandara dengan 3 Perusahaan Global
Ketiga perusahaan tersebut berasal dari AS, Prancis dan India.
REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA — PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menggelar pertemuan dengan tiga perusahaan raksasa dunia untuk membahas dan menjajaki kemungkinan kerja sama dalam pengembangan bandara yang dikelola. Pertemuan AP II dengan perusahaan global tersebut berlangsung pada 13-14 November 2022 di sela-sela forum bisnis B20 Summit Indonesia 2022 yang merupakan bagian dari KTT G20 di Bali.
“Tujuan pertemuan adalah saling mengenal dan menjajaki peluang dalam mengakselerasi pengembangan bandara-bandara AP II dalam hal pembangunan infrastruktur maupun jaringan penerbangan,” kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Senin (14/11/2022) malam.
Perusahaan global yang bertemu dengan AP II adalah Global Infrastructure Partners (GIP) asal Amerika Serikat. Begitu juga dengan VINCI Airports asal Prancis yang diwakili Relecom and Partners serta GMR Group asal India.
GIP merupakan salah satu investor di bidang infrastruktur terbesar di dunia yang saat ini mengelola aset senilai total 84 miliar dolar AS. Pada sektor transportasi khususnya kebandarudaraan, portofolio GIP mencakup pengelolaan Sydney Airport (Australia), London City Airport dan Gatwick Airport (Inggris), serta Edinburg Airport (Skotlandia).
“Pada pertemuan ini, AP II dan GIP berdiskusi mengenai bagaimana mengoptimalkan value dari setiap aset yang ada di bandara. Kami juga membahas mengenai perkembangan iklim investasi di industri penerbangan,” jelas Awaluddin.
Kemudian pada 14 November 2022 dilakukan pertemuan antara AP II dengan Relecom and Partners sebagai perwakilan VINCI Airport dan GMR Group. Pertemuan membahas mengenai berbagai kemungkinan pengembangan yang dapat dilakukan di bandara.
VINCI Airport merupakan satu dari lima operator bandara terbesar di dunia. Berkantor pusat di Nanterre, Prancis. Saat ini VINCI Airport mengelola 52 bandara di 11 negara dan bemitra dengan lebih dari 300 maskapai penerbangan.
“VINCI Airport memiliki jaringan penerbangan yang sangat kuat, beroperasi di 11 negara dan bermitra dengan lebih dari 300 maskapai. Di samping itu, sama halnya dengan AP II, VINCI Airport berkomitmen mendukung program keberlanjutan net-zero carbon emission pada 2050 di industri penerbangan global,” ungkap Awaluddin.
Sementara itu, GMR Group diwakili antara lain President Director of GMR Indonesia Satyanarayana KV. GMR Group merupakan salah satu perusahaan multinasional terbesar di India yang memiliki portofolio di sektor transportasi, kebandarudaraan, energi, dan lain sebagainya.
Pembahasan yang dilakukan dengan GMR Group antara lain terkait dengan pengembangan lokasi bengkel pesawat Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO). Begitu juga pengembangan layanan kargo hingga pengembangan bandara menjadi kawasan aerocity.
“Pengembangan bandara menuju kawasan aerocity akan membuat suatu bandara dapat mengoptimalkan aset yang dimiliki. Kawasan aerocity dikembangkan untuk menghadirkan berbagai fasilitas publik di kawasan bandara, antara lain perkantoran, rumah sakit, area hiburan, tempat perbelanjaan, restoran, hotel dan sebagainya. Bandara menjadi seperti kota mandiri,” tutur Awaluddin.