Gerindra: Prabowo Fokus Bantu Jokowi

Survei menunjukkan hanya 15,1 persen memilih capres yang didukung Jokowi.

Dokpri. Menhan Prabowo Subianto
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, meresmikan Rumah Sakit Modular Jenderal TNI L.B. Moerdani, di Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, Papua, Ahad (3/10).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menanggapi hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2022 yang menunjukan hanya 15,1 persen responden bakal memilih calon presiden (capres) yang didukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, pujian Jokowi bukan dalam rangka untuk memenangkan sosok tertentu pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga


"Saya pikir puji-memuji itu bukan untuk tujuannya supaya menang Pilpres. Saya pikir apa yang disampaikan Pak Jokowi kepada menteri-menterinya tidak hanya Pak Prabowo itu kan bentuk ungkapan yamg memang diberikan presiden yang puas atas kinerjanya," ujar Dasco di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/11/2022).

Kendati demikian, ia menilai bahwa para pemilih pada 2024 sudah cerdas dalam menentukan sosok yang akan dipilih menjadi peminpinnya di periode berikutnya. Adapun Prabowo Subianto disebutnya fokus bekerja sebagai Menteri Pertahanan di pemerintahan Jokowi.

"Selebihnya pasti akan melihat sejauh mana kinerja menteri-menteri yang dipuji Pak Jokowi. Apakah nanti masih bisa bertambah kinerjanya atau nanti pas Pilpres malah tidakbbertambah kan gitu," ujar Dasco.

"Saya pikir kalau Pak Prabowo fokus untuk kerja-kerja sebagai pembantu Presiden di bidang pertahanan. Saya pikir itu komitmen yang kemudian disampaikan ketika akan melakukan rekonsiliasi dan kemudian menerima jabatan sebagai Menhan," sambung Wakil Ketua DPR itu.

Survei Litbang Kompas menunjukkan, 35,7 persen responden masih perlu mempertimbangkan siapa capres yang akan dipilihnya. Sementara itu, sebanyak 30,1 persen responden tak akan memilih sosok capres yang didukung Jokowi, dan 19,1 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei Litbang Kompas berlangsung 24 September-7 Oktober dengan melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi. Jajak pendapat dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dan sampel ditentukan secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat

 

Tiga Pasang Capres-Cawapres Terkuat - (Infografis Republika.co.id)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler