Masjid Coleraine di Irlandia Utara Terbuka untuk Semua Komunitas, Termasuk Non Muslim
Masjid Coleraine menjadi tuan rumah untuk semua komunitas
REPUBLIKA.CO.ID, COLERAINE – Masjid Coleraine di Irlandia Utara membuka pintunya bagi seluruh komunitas pekan lalu.
Presiden Asosiasi Muslim Coleraine, Dr Jaweed Wali, menyebut dengan belajar tentang satu sama lain, dapat membangun pemahaman yang lebih baik.
Termasuk di antara mereka yang datang adalah orang-orang yang tidak pernah tahu ada masjid di kampung halaman mereka.
Amanda O'Donnell, yang telah tinggal di Coleraine sepanjang hidupnya, mengatakan pola pikir orang-orang berubah seiring dengan perubahan kota.
"Kami jauh lebih beragam. Kami bersedia untuk menerima dan berusaha untuk menjadi sepadan dengan semua orang di kota," katanya dikutip di BBC, Rabu (16/11/2022).
Lebih lanjut, dia juga menyebut komunitas lokal mencoba untuk belajar dan memberdayakan orang untuk belajar lebih banyak tentang agama yang berbeda, serta tentang orang yang berbeda yang datang untuk tinggal di sini.
"Semoga itu akan membawa kedamaian bagi komunitas kita dan menyatukan kita semua," lanjut dia.
Dr Wali mengatakan komunitas Muslim di wilayah tersebut terus berkembang, yang mana tercatat hingga 60 orang secara teratur menghadiri shalat berjamaah. Komunitas Muslim mengalami peningkatan di seluruh Irlandia Utara.
"Tentu saja di daerah kami Muslim bertumbuh karena masuknya pengungsi Suriah. Kehadiran mereka telah menambah jumlah komunitas Muslim di sini. Ini adalah hal yang hebat bagi kami," ucap Dr Wali.
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya telah mengantisipasi akan keberadaan orang-orang yang tidak merasakan hal yang sama. Tetapi, umumnya masyarakat menyambut dengan baik dan membantu mereka.
Bahkan, orang-orang secara pribadi disebut keluar dari rumah dan mengajari pengungsi ini Bahasa Inggris untuk membantu mereka, terutama di sekitar Natal. Dengan membawa hadiah, para pengungsi ini disambut dan dirawat.
Kunjungan ke Asosiasi Muslim Coleraine diselenggarakan oleh Fergal Quinn, petugas komunitas etnis dari Building Communities Resource Centre.
Ketika program tersebut disiapkan, pihaknya disebut berupaya untuk menyiapkani empat tempat, di mana orang biasanya tidak sering datang.
Sumber: bbc