Sederet Jawara yang Terpaksa Cuma Jadi Penonton Piala Dunia 2022
Mereka terpaksa menjadi penonton karena negaranya tak lolos ke Qatar.
REPUBLIKA.CO.ID, DOHA --Akhir pekan ini Piala Dunia 2022 akan berlangsung. Sebanyak 32 negara unjuk gigi di Qatar.
Ratusan pemain bertarung di gelanggang terakbar lapangan hijau tersebut. Beberapa sudah berpengalaman. Ada juga yang berstatus debutan.
Rupanya, masih banyak jawara sepak bola yang harus menjadi penonton kali ini. Kualitas pada jugador itu, tak perlu diragukan lagi. Statistik sudah menggambarkannnya.
Tapi tim nasional mereka gagal melaju. Sosok pertama bernama Erling Haaland. Penyerang 22 tahun itu, sedang mengukir catatan impresif bersama Manchester City.
Sepanjang musim 2022/23, bergulir, Haaland mencetak 23 gol dan menyumbang tiga assists untuk City. Ia baru tampil dalam 18 pertandingan di berbagai ajang.
Eks Borussia Dortmund itu disebut-sebut telah menjadi pemain nomor sembilan terbaik dunia. Sayangnya, ia belum bisa meloloskan Norwegia ke turnamen paling bergengsi antar negara.
Sebenarnya Haaland bisa saja membela Inggris. Secara administrasi, ia boleh memiliki paspor negeri Ratu Elisabeth. Jika demikian, peluangnya tampil di Piala Dunia setiap edisi lebih besar.
Ia dilahirkan di Leeds, dua dekade lalu. Tepat ketika orang tuanya berkarier di Liga Primer. Amunisi the Three Lions lebih mentereng dibandingkan skuat polesan Stale Solbakken.
"Saya tinggal di sini (Inggris) hanya tiga setengah atau empat tahun. Saya lebih lama menetap di Norwegia, jadi wajar saya memilih Norwegia," kata Haaland, dikutip dari Dailymail, Jumat (18/11/2022).
Ia sama sekali tak menyesalinya. Ia merasa bangga menjadi bagian dari negeri di semenanjung Skandinavia itu. Masih banyak waktu baginya untuk membawa timnas mereka ke panggung level tertinggi.
Berikutnya, Mohamed Salah. Beberapa bulan lalu, penyerang sayap Liverpool ini bergelimang air mata saat Mesir gagal melaju ke Qatar. The Pharaohs disingkirkan Senegal lewat play off.
Salah sempat menyiratkan bakal pensiun dari tugas internasional. Berjalannya waktu, ia mulai bisa menerima keadaan. Ia bahkan antusias merasakan atmosfer Piala Dunia edisi terkini, meski berstatus penonton.
"Saya mungkin berada di Qatar selama Piala Dunia. Saya merasa senang, pertama kalinya turnamen di negara Arab. Saya pikir, Piala Dunia 2022 akan spesial," kata sosok yang juga pernah berkostum AS Roma dan Chelsea itu, kepada Goal International.
Sama seperti Haaland, Salah juga berada di jajaran elite, juru gedor terbaik sejagat. Sayang, kali ini, ia kurang beruntung. Fakta demikian tak memengaruhi nilainya.
Produk akademi Al Mokawloon itu sudah merasakan segalanya bersama Liverpool. Ia bahkan terbiasa dengan trofi pencetak gol terbanyak di Liga Inggris. Itu sedikit contoh kegemilangan winger yang juga pernah berkostum Fiorentina dan FC Basel tersebut.
Tak ketinggalan Marco Verratti. Belum lepas dari ingatan penikmat sepak bola ketika Italia menjadi juara Eropa 2022. Sesuatu yang di luar prediksi.
Sejak itu, skuad polesan Roberto Mancini kembali menjadi unggulan. Rupanya, kejutan terjadi. Gli Azzurri kandas di sesi play off saat berhadapan dengan tim semenjana, Makedonia Utara.
Alhasil, beberapa bintang negeri spaghetti menelan pil pahit. Mereka cuma menjadi penonton para rival bersaing di Qatar. Salah satunya, Verratti.
"Dalam hidup dan sepak bola, tidak selalu berjalan sesuai harapan," ujarnya, dikutip dari Football Italia.
Kendati kecewa berat, Verratti menegaskan perjuangan mereka belum berakhir. Ia dan rekan-rekannya akan terus memberikan segalanya, untuk membawa Italia ke tempat semestinya.
Masih banyak pemain berkelas yang tidak bisa unjuk gigi di Piala Dunia kali ini. Beberapa di antaranya, yakni kapten Arsenal, Martin Odegaard (Norwegia), bek kiri Liverpool, Andrew Robertson (Skotlandia). Kemudian bintang anyar the Gunners, Oleksandr Zinchenko (Ukraina), serta gelandang Chelsea, Jorginho (Italia).
Ikuti Whatsapp Channel Republika