Jokowi Ingatkan Menteri, Hati-hati Buat Kebijakan, Jangan Salah
Kebijakan tak tepat bisa membuat ekonomi terpuruk.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajaran menterinya agar berhati-hati dalam membuat dan mengelola kebijakan di tengah kondisi dunia yang saat ini sulit diprediksi. Sebab, kebijakan yang tidak tepat justru akan semakin memperburuk kondisi ekonomi di dalam negeri.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII, Surakarta, Senin (12/11).
“Saya selalu berpesan kepada seluruh menteri, hati-hati membuat kebijakan dalam posisi yang sangat rentan seperti ini. Jangan keliru jangan salah. Utamanya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak,” ujar Jokowi.
Ia mengatakan, jika ekonomi dunia sedang tidak menentu, maka akan berimbas pada kondisi ekonomi nasional. Karena itu, strategi pengelolaan ekonomi dalam negeri pun juga harus tepat.
“Hati-hati membuat kebijakan, begitu salah sedikit bisa berdarah-darah dan itu sudah ada contohnya. Dan itu sudah ada contohnya, saya kira saudara-saudara tahu. Di Inggris salah sedikit kebijakan, salah membuat policy, hasilnya bisa ke mana-mana,” kata Jokowi.
Untuk membuat kebijakan yang tepat, Jokowi mengaku sering kali meninjau dan mengecek harga kebutuhan pokok di pasar di berbagai daerah. Ia melanjutkan, neraca perdagangan Indonesia saat ini juga terus mengalami surplus selama 30 bulan berturut-turut.
“Artinya, yang berproduksi di dalam negeri itu buang barangnya masih banyak yang menerima. Ingat, negara lain tidak seperti ini sekarang ini. Urusan yang namanya BBM saja pusing semuanya, urusan yang namanya pangan, kekurangan semuanya,” lanjutnya.