Studi Ungkap Mengganti Gula dengan Madu Dapat Cegah Penyakit Jantung Hingga Diabetes
Meskipun mengandung gula, madu terbukti baik untuk kesehatan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Madu telah diketahui baik untuk kesehatan. Meskipun mengandung sekitar 80 persen gula, ada beberapa manfaat kesehatan yang mengejutkan dari mengonsumsi dua sendok makan madu setiap hari.
Sebuah studi baru menemukan bahwa madu dapat membantu menyeimbangkan gula darah dan meningkatkan kadar kolesterol. Hal itu merupakan indikator kesehatan kardio metabolik yang penting.
Penyakit kardio metabolik adalah sekelompok kondisi umum yang mencakup serangan jantung, strok, diabetes, resistensi insulin, dan penyakit hati berlemak nonalkohol. Sebagian besar gangguan kesehatan itu dapat dicegah.
Para ahli mengatakan bahwa mengganti pemanis tambahan dalam makanan, seperti gula untuk teh, dengan madu dapat menurunkan risiko penyakit yang terkait dengan makan terlalu banyak gula. Misalnya diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan penyakit hati berlemak nonalkohol.
Para peneliti di University of Toronto di Kanada belum lama ini menganalisis temuan dari 18 percobaan yang melibatkan lebih dari 1.100 peserta. Mereka menemukan bahwa madu mentah dari satu sumber bunga memiliki efek paling positif pada tubuh.
Peneliti menemukan madu tersebut dapat menurunkan glukosa darah puasa dan jumlah kolesterol jahat dalam darah sekaligus meningkatkan kolesterol baik dan mengurangi peradangan. Partisipan dalam penelitian mengikuti diet sehat secara umum, sementara gula menyumbang 10 persen atau kurang dari asupan kalori harian mereka.
Mereka diberi rata-rata 40 gram atau sekitar dua sendok makan madu setiap hari selama delapan pekan. Sebagian besar manfaat selanjutnya diamati pada orang yang makan madu mentah dari pohon False Acacia atau Black Locust.
Akan tetapi, tampaknya tidak dianjurkan memanaskan madu di atas 65 derajat Celsius. Penelitian juga menunjukkan bahwa ketika dipanaskan hingga suhu tersebut, madu kehilangan sebagian besar manfaat kesehatannya.
Tauseef Khan, peneliti senior di Fakultas Kedokteran University of Toronto, mengatakan madu juga merupakan komposisi kompleks dari gula, protein, asam organik, dan senyawa bioaktif lainnya nan umum dan langka yang sangat mungkin memiliki manfaat kesehatan. Akan tetapi, tidak semua gula harus diperlakukan seperti madu.
"Kami tidak mengatakan Anda harus mulai mengonsumsi madu jika saat ini Anda sedang menghindari gula," kata Tauseef, seperti dikutip dari laman Metro, Senin (21/11/2022).
Tauseef mengatakan intinya lebih pada penggantian. Jika sering menggunakan gula pasir, sirup, atau pemanis lainnya, maka mengganti gula tersebut dengan madu dapat menurunkan risiko kardio metabolik.