Gempa Susulan di Cianjur Masih Terjadi, Tercatat Sudah 136 Kali

Gempa susulan bervariasi mulai dari yang terbesar 4.2 hingga terkecil 1.2.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas gabungan mengangkat kantung jenazah korban tanah longsor akibat gempa bumi di Jalan Mangunkerta, Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022). Berdasarkan keterangan petugas, hingga pukul 14.00 WIB diperkirakan masih ada 30 korban yang berlum ditemukan di area tersebut. Republika
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mencatat gempa susulan di Cianjur masih terjadi pascagempa magnitudo 5,6 pada Senin (21/11/2022) kemarin. Hingga pukul 14.00 Wib, tercatat gempa mencapai 136 kali terjadi.

"Gempa susulan sampai dengan 22 November 2022 pukul 14.00 Wib terjadi 136 gempa," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, Selasa (22/11/2022).

Ia mengatakan magnitudo gempa susulan bervariasi mulai dari yang terbesar 4.2 hingga terkecil 1.2. "Magnitudo terbesar 4.2, magnitudo terkecil 1.2," katanya.

Sebelumnya, jumlah warga yang meninggal dunia akibat gempa Cianjur bertambah banyak menjadi 162 orang. Dari ratusan orang korban tersebut mayoritas anak-anak.

"Setelah koordinasi selama satu jam dalam penanganan bencana, pertama kejadian gempa pukul 13.20 WIB berlangsung tidak lama 30 detik di bawah satu menit," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau sering disapa Kang Emil kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022) malam.

Selain gubernur hadir mendampingi Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana, Bupati Cianjur Herman Suherman dan lain sebagainya.

Emil menuturkan, pusat dampak luar biasa berada di Kecamatan Cugenang karena daya rusaknya luar biasa. "Tercatat 162 meninggal dunia dan 326 luka-luka mayoritas patah tulang berhubungan karena tertimpa bangunan roboh," ungkap dia.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler