KSAD: 14 Jenazah Ditemukan di Longsoran Gempa Jalur Cianjur-Cipanas

Delapan ekskavator dikerahkan untuk mengeruk longsoran tanah sepanjang 200 meter.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor akibat gempa bumi di Jalan Mangunkerta, Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022). Berdasarkan keterangan petugas, hingga pukul 14.00 WIB diperkirakan masih ada 30 korban yang berlum ditemukan di area tersebut. Republika
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurrachman mengonfirmasi 14 jenazah telah ditemukan dari longsoran gempa magnitudo 5,6 di jalur Cianjur-Cipanas, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa. Jalan tersebut, kata Dudung di lokasi kejadian, sempat tertutup longsoran saat gempa terjadi pada Senin (21/11) siang.

"Saya sekarang berada di Desa Cijendil Kampung Gasol Kecamatan Cugenang, jalan ini tertutup kemarin. Jenazah ada 14 dan sudah kita evakuasi," kata Dudung.

Dudung mengatakan telah menelusuri jalur Cipanas-Cianjur tersebut, namun hingga saat ini memang belum dibuka untuk publik karena masih terjadi proses evakuasi longsor yang rawan. "Hanya khusus untuk para petugas, karena secara umumnya mereka dialihkan dulu, karena tanah informasinya masih labil, masih rawan untuk dilewati," kata dia.

Baca Juga


Dudung mengatakan sesegera mungkin akan membuka jalur Cipanas-Cianjur tersebut, lantaran menjadi jalur perekonomian.

Dalam kesempatan berbeda, Danrem 061 Surya Kencana Brigjen TNI Rudi Saladin mengatakan korban jiwa akibat longsor di jalur tersebut langsung dibawa ke RSUD Sayang dan sebagian ke RS Cimacan.

Pada proses evakuasi longsor juga ditemukan dua kendaraan tertimbun tanah. Delapan ekskavator dikerahkan untuk mengeruk longsoran tanah sepanjang 200 meter. "Yang pertama mungkin kita antisipasi gempa susulan termasuk juga tanah, bisa kita lihat tanahnya cukup gembur. Maka dari kita tetap siaga tetap waspada," ujar Rudi.

Dia mengatakan personel yang melakukan evakuasi, termasuk alat berat yang digunakan harus siaga, untuk mengantisipasi terjadinya dampak gempa susulan.



sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler