Golkar Incar Partai Lain untuk Menangkan Pilpres 2024

Banyaknya partai politik yang bergabung dinilai bisa bawa kemenangan Pilpres.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto berpidato dalam acara penutupan rapat koordinasi nasional (Rakornas) Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (22/11).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pihaknya mengambil cara yang berbeda untuk menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Cara tersebut adalah dengan mendeklarasikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sejak awal.

KIB merupakan kerja sama politik partainya bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Namun, pihaknya terus mencoba menarik partai politik lain untuk bergabung dengan koalisinya.

"Kita harus berkoalisi, kita harus menarik partai lain untuk mendukung capres yang diusung Partai Golkar sehingga kita bisa menang lebih dari 50 persen," ujar Airlangga dalam pidato acara penutupan rapat koordinasi nasional (Rakornas) Bidang Media dan Penggalangan Opini (MPO) Partai Golkar, Selasa (22/11/2022).

Menurutnya, banyaknya partai politik yang bergabung dengan koalisi dapat memastikan kemenangan pada Pilpres 2024. Namun juga dapat membawa efektivitas dalam pemerintahan usai terselenggaranya kontestasi nasional tersebut.

"Kita punya pengalaman juga, Pak Ical juga punya pengalaman, di mana paling penting adalah partai politik yang bisa membentuk koalisi yang bisa membuat pemerintahan efektif dan membuat program bisa berjalan untuk masyarakat," ujar Airlangga.

"Itu adalah tujuan Partai Golkar," sambung Menteri Koordinator Perekonomian itu.

Partai Golkar, jelas Airlangga, merupakan partai yang berusia 58 tahun dan memiliki banyak pengalaman dalam menghadapi pilpres. Namun jika pihaknya tak menang, ia memastikan bahwa Partai Golkar siap menerima kekalahan tersebut.

"Sepengetahuan saya, tidak ada satu pemilu pun yang ribut karena Partai Golkar. Partai Golkar selalu menerima kemenangan ataupun hasilnya secara sportif, kalaupun ada masalah tentunya dibawa ke MK, tapi kalau MK sudah memutuskan, Partai Golkar biasanya menerima," ujar Airlangga.

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan sebelumnya juga mengungkapkan bahwa KIB masih menunggu politik lain untuk bergabung. "Kita masih menunggu ada beberapa partai yang akan gabung. Jadinya, kita akan umumkan, jadinya KIB plus-plus," ujar Zulkifli dalam keterangan tertulisnya usai Silaturahim Nasional KIB di Hotel Dalton, Makassar, Ahad (6/11/2022).

Ia juga mengatakan, pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung KIB pasti akan menang. Asalkan, mereka bekerja keras dengan serius, cerdas, dan ikhlas dalam mengusung capres-cawapres pilihannya.

"Siapakah jagoan yang kita perjuangkan? Itu akan ditulis di buku KIB di BAB berikutnya," ujar Zulkifli.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler