China Bahas Kerja Sama Kepolisian dengan Negara-Negara Pasifik
China berusaha dapatkan kesepakatan perdagangan dan keamanan dengan 10 negara pasifik
REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- China mengatakan mereka menggelar rapat via video dengan beberapa negara Kepulauan Pasifik untuk membahas kerja sama kepolisian. Pertemuan ini dikatakan dua negara yang menteri dan komisioner kepolisiannya tidak dapat ikut rapat tersebut.
Pada bulan Mei lalu China berusaha untuk mendapatkan kesepakatan perdagangan dan keamanan dengan 10 negara Kepulauan Pasifik. Langkah ini memicu kekhawatiran Amerika Serikat (AS) dan Australia tentang ambisi militer China di kawasan dan mendorong bantuan tambahan dari Barat.
Kekhawatiran ini pertama kali muncul ketika Kepulauan Solomon menandatangani perjanjian keamanan dengan China bulan April lalu. Pada Rabu (23/11/2022) media pemerintah China melaporkan Menteri Keamanan Publik Wang Xiaohong menggelar dialog tingkat menteri dalam kerja sama kepolisian dengan beberapa negara Pasifik Selatan.
Pertemuan video dipimpin Menteri Kepolisian Kepulauan Solomon Anthony Veke. Dilakukan setelah dua gempa besar mengguncang negara itu Selasa (22/11/2022) kemarin.
Dalam foto yang dibagikan Kedutaan Besar China di Fiji di Twitter menunjukkan Veke satu-satunya menteri negara kepulauan Pasifik yang muncul di pertemuan video itu. Xinhua melaporkan kepala kepolisian Fiji, Vanuatu, Kiribati, Tonga dan Papua Nugini hadir dalam rapat tersebut.
Juru bicara Kepolisian Tonga mengatakan Menteri Kepolisian dan Komisioner Kepolisian Tonga yang merupakan warga negara Australia tidak hadir. "Ada perwakilan lain dari Tonga," kata juru bicara tersebut.
Juru bicara Kepolisian Papua Nugini mengatakan Komisioner Kepolisian Papua Nugini juga tidak hadir. Negara dengan populasi terbesar di Pasifik itu diwakili inspektur polisi.
Papua Nugini sedang menegosiasikan perjanjian pertahanan dengan Australia. Sementara bulan lalu Fiji menandatangani kesepakatan dengan Australia yang mengizinkan militer masing-masing negara beroperasi di negara lainnya.
Dalam pertemuan di Gedung Putih pada September lalu AS berjanji untuk menambah bantuan ke negara-negara Pasifik. Selain itu juga akan meningkatkan pelatihan dari FBI termasuk ke Kepulauan Solomon.