Timnas Portugal Dituntut Fokus Kontra Ghana

Ghana mulai menunjukkan tren peningkatan penampilan sejak ditangani Otto.

EPA-EFE/MANUEL DE ALMEIDA
Pelatih timnas Portugal, Fernando Santos (tengah), memimpin sesi latihan timnya dalam persiapan Piala Dunia 2022 Qatar.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Momen pembuktian itu akhirnya datang buat timnas Portugal. Di Stadion 974 di Doha, Qatar, Portugal akan melakoni laga penyisihan Grup H kontra Ghana, Kamis  (24/11/2022) malam WIB. Di laga perdana di pentas Piala Dunia 2022, Portugal dituntut untuk bisa fokus setelah berbagai sorotan terhadap sang megabintang, Cristiano Ronaldo.

Harus diakui, kabar soal pengoleksi lima gelar Ballon d'Or itu memang mengambil porsi yang cukup besar dalam pemberitaan persiapan Portugal menatap Piala Dunia 2022. Sorotan terhadap Ronaldo ini berpangkal pada wawancara kontroversialnya dengan Piers Morgan. Dalam wawancara tersebut, Ronaldo melontarkan kritik pedas terhadap klubnya, Manchester United.

Wawancara yang memperkeruh situasi pemain berusia 37 tahun tersebut di Man United. Ujungnya, Ronaldo dan Man United sepakat berpisah dan mengakhiri kerja sama via pemutusan kontrak.

Terlepas dari situasi Ronaldo dan Man United tersebut, kekhawatiran soal goyahnya fokus timnas Portugal terkait sorotan terhadap Ronaldo itu sudah keburu mencuat. Belum lagi dengan friksi antara Ronaldo dengan Bruno Fernandes, rekan setimnya di Man United, sempat muncul ke permukaan.

Namun, Ronaldo sudah menegaskan, sorotan terhadap dirinya tidak mengganggu persiapan timnas Portugal.

''Suasana di ruang ganti pemain begitu luar biasa. Tak ada masalah sama sekali. Tim ini telah terlindungi,'' kata Ronaldo seperti dikutip Reuters, Rabu (23/11/2022).

Hal senada juga ditegaskan oleh bek tengah Portugal, Ruben Dias. Pemain Manchester City itu menyebut, A Selecao, julukan Portugal, sudah sepenuhnya fokus pada Piala Dunia, bukan pada isu lain.

Timnas Portugal, ujar Dias, akan membuktikan kemampuan untuk bisa sepenuhnya fokus pada turnamen ini via kemenangan di laga kontra Ghana. Terlebih, salah niö satu wakil Afrika itu memiliki sejumlah pemain yang merumput di lima liga top Eropa, seperti Thomas Partey, Mohamed Kudus, dan Inaki Williams.

''Kami sadar akan menghadapi tim yang berbahaya dan ancaman apa yang bisa diberikan Ghana. Kami telah fokus dengan laga yang akan kami hadapi, kali ini dimulai dengan menghadapi Ghana,'' ujar Dias seperti dikutip The Analyst.

Portugal sebenarnya memiliki problem yang jauh lebih besar. Penampilan kurang menyakinkan di Piala Eropa 2021, saat disingkirkan Belgia di babak 16 besar, membuatnya menjadi bulan-bulanan kritik. Mulai dari ketergantungan yang terlalu berlebihan pada Ronaldo, hingga pendekatan taktik pelatih Fernando Santos, yang dinilai terlalu defensif.

Belum lagi Portugal selalu gagal meraih kemenangan di laga pembuka di tiga edisi terakhir Piala Dunia dengan torehan dua hasil imbang satu kali kalah. Di sisi lain, Ghana mulai menunjukkan tren peningkatan penampilan sejak ditangani Otto Addo. Babak belur di Piala Afrika 2021 tanpa meraih satu pun kemenangan, the Black Stars, julukan Ghana, mampu memetik kemenangan beruntun di dua laga terakhir di semua ajang.

Di bawah kendali Addo, the Black Stars memang banyak memanggil para pemain keturunan Ghana yang lahir di Eropa, seperti winger Brighton and Hove Albion, Tariq Lamptey. Pun dengan memaksimalkan kemampuan para penggawa timnas Ghana yang merumput di sejumlah liga top Eropa dan sejumlah pemain veteran, seperti Andre Ayew dan Jordan Ayew.

Dengan komposisi pemain saat ini, Addo pun optimistis, anak-anak asuhnya bisa tampil kompetitif di Piala Dunia 2022, termasuk dengan mengalahkan semua pesaing di Grup H, Portugal, Uruguay, dan Korsel. ''Lolos ke babak 16 besar menjadi target awal kami,'' kata mantan asisten pelatih Borussia Dortmund itu seperti dilansir Ghanasoccernet, belum lama ini.
Ko

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler