Polri: Anjing Pelacak Temukan Korban yang Tertimbun Tanah Longsor di Cianjur

Polisi berhasil menemukan satu titik sumber bau yang diperkirakan terdapat korban.

AP/Tatan Syuflana
Seekor anjing pelacak digiring saat mencari korban di desa yang dilanda tanah longsor akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, Kamis, 24 November 2022. Di hari keempat pencarian yang semakin mendesak, penyelamat Indonesia mempersempit pekerjaan mereka Kamis hingga tanah longsor di mana puluhan diyakini terperangkap setelah gempa bumi yang menewaskan ratusan orang, banyak dari mereka adalah anak-anak.
Rep: Haura Hafizhah Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim K9 SAR Ditpolsatwa Polri mengerahkan 10 anjing pelacak atau K9 untuk mencari korban hilang akibat gempa dan longsor Cianjur, Jawa Barat (Jabar). Salah satu anjing pelacak menemukan satu titik yang terindikasi adanya korban tertimbun tanah longsor di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur, Jabar.

Baca Juga


"Satwa K9 Ari dengan pawang Bripda Debi, berhasil menemukan satu titik sumber bau yang diperkirakan terdapatnya korban,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo pada Kamis (24/11/2022).

Ia menjelaskan titik tersebut belum dapat ditindaklanjuti lantaran kemarin sore hujan deras terjadi. Sehingga tidak aman untuk dilakukan pelacakan lanjutan maupun evakuasi korban.

“Hari ini tim gabungan melanjutkan proses tersebut dan akan terus berkoordinasi untuk mengevakuasi korban yang diduga ada di titik itu,” kata dia.

Ia menambahkan faktor cuaca memang menentukan proses evakuasi korban. Terlebih, masih ada desa yang terisolir karena akses jalan yang terputus.

Diketahui, data terkini dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga kini jumlah korban hilang tercatat 40 orang. Kemudian, pengungsi telah mencapai 61.908 orang.

Sementara, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 271 orang. Selanjutnya, korban luka akibat gempa Cianjur mencapai 2.043 orang.

Adapun kerugian material rumah rusak 56.320 rumah pascagempa bumi di Cianjur Jawa Barat. Rumah rusak itu terdiri dari rumah rusak berat 22.241 rumah, rumah rusak sedang 11.641 rumah, rumah rusak ringan 22.090 rumah.

Di samping rumah-rumah, ada infrastruktur juga yang rusak, sekolah ada 31 sekolah, tempat ibadah ada 124 unit, fasilitas kesehatan ada tiga bangunan dan gedung atau perkantoran ada 13 gedung.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler