Bantuan untuk Korban Gempa Bumi di Cianjur Terus Disalurkan
Menteri BUMN, Erick Thohir, meminta BUMN harus saling bergotong-royong membantu.
REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR – Menanggapi bencana gempa bumi yang melanda Cianjur dan sekitarnya yang terjadi pada Senin (21/11/2022), Peruri bergerak memberikan bantuan sembako untuk korban yang terdampak bencana pada Rabu (23/11/2022) di Posko Satgas Bencana BUMN Provinsi Jawa Barat, Cianjur.
Bantuan berupa 300 paket sembako diserahkan secara langsung oleh Kepala Biro Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Peruri, Ratih Sukma Pratiwi, kepada perwakilan dari PT Jasa Marga (persero) selaku PIC Satgas Bencana BUMN Provinsi Jawa Barat yang akan bertugas mendistribusikan bantuan tersebut kepada para korban.
Bantuan yang diberikan oleh Peruri merupakan program kolaborasi yang baik antar sesama BUMN sebagai bentuk kepedulian sesama manusia. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, BUMN harus saling bergotong-royong membantu meringankan beban para korban yang terdampak bencana agar bisa segera pulih.
“Sebelumnya kami sampaikan duka untuk masyarakat Cianjur atas kejadian bencana gempa bumi yang dialami. Alhamdulillah BUMN telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Bencana di setiap provinsi, sehingga kolaborasi ini semakin mempermudah koordinasi dalam penyaluran bantuan agar lebih efektif. Peruri akan terus pantau perkembangan pemulihan Cianjur dan siap untuk terus memberikan bantuan dan dukungan sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat,” kata Adi Sunardi, Head of Corporate Secretary Peruri, Kamis (24/11/2022).
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada sebanyak 272 korban meninggal dunia di hari keempat pasca bencana gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Angka tersebut naik satu korban setelah BNPB menyatakan pada hari sebelumnya, Rabu (23/11/2022), ada sebanyak 271 korban meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11/2022).
"Karena hari ini ditemukan satu jenazah atas nama ibu Nining umur 64 tahun, sekarang jadi 272 (korban meninggal)," kata Kepala BNPB Suharyanto di Pendopo Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis, seperti dilansir dari Antara.
Menurutnya dari 272 korban meninggal itu, 165 jenazah di antaranya sudah teridentifikasi identitasnya. Sehingga, kata dia, masih ada 107 jenazah yang identitasnya masih diverifikasi.