Pariwisata Sleman Berangsur Pulih Usai Pandemi Covid-19

Pada 2020 kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman turun 59,05 persen

istimewa
Sektor pariwisata Kabupaten Sleman, DIY, perlahan-lahan mengalami pemulihan pasca dihantam badai pandemi Covid-19. Saat ini, ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, jumlah wisatawan mengalami peningkatan signifikan dibanding 2021 hingga 250 persen.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Sektor pariwisata Kabupaten Sleman, DIY, perlahan-lahan mengalami pemulihan pasca dihantam badai pandemi Covid-19. Saat ini, ungkap Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, jumlah wisatawan mengalami peningkatan signifikan dibanding 2021 hingga 250 persen.

Baca Juga


"Kita lebih dari 250 persen lah peningkatan kunjungan wisatawan kita dibandingkan tahun 2021. Sangat signifikan," kata Ishadi kepada Republika, Kamis (24/11). Sebelumnya, hampir 100 destinasi wisata, termasuk desa wisata serta 500-an hotel dan restoran di Sleman terdampak pandemi.

Pada 2020, kunjungan wisatawan ke Kabupaten Sleman mengalami penurunan sebesar 59,05 persen dibandingkan kunjungan wisatawan pada 2019. Kendati saat ini sudah terjadi peningkatan, namun Ishadi mengatakan jumlah wisatawan di Sleman belum kembali sepenuhnya seperti sebelum pandemi.

Kendati demikian dia optimistis sektor pariwisata Sleman akan semakin meningkat. Ishadi menjelaskan langkah-langkah yang sudah dilakukan Dinas Pariwisata Sleman dalam rangka pemulihan pariwisata.

Pertama, mengadakan promosi travel dialogue ke Lampung pada Oktober 2022 lalu. Kegiatan serupa juga akan dilakukan di Makassar pada 28 November 2022 mendatang. 

"Kemarin kita mengikuti gelaran Wisata Nusantara Fair di Surabaya, jadi itu merupakan satu upaya promosi kita untuk meningkatkan kunjungan wisata di Sleman," ujarnya.

Ishadi menjelaskan pihaknya juga telah menggelar sejumlah event besar sebagai upaya untuk memulihkan sektor pariwisata pasca pandemi Covid-19. Salah satunya perhelatan konser musik Ngayogjazz yang digelar pada 19 November 2022 lalu.

Kemudian juga telah berhasil menyelenggarakan Sleman Temple Run yang digelar pada 20 November 2022 lalu. Tidak hanya itu sebelumnya ada event Tour de Merapi serta Tour de Prambanan yang juga telah berhasil digelar. "Ini semua adalah dalam rangka upaya pemulihan sektor pariwisata," ujarnya.

Di samping itu, Dinas Pariwisata Sleman juga melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap desa wisata maupun destinasi wisata agar lebih siap dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan.

“Sehingga diharapkan dengan peningkatan kualitas lembaga dan sumber daya manusianya maka kemudian pariwisata Kabupaten Sleman bisa meningkat lagi,” kata dia.

Tidak hanya itu, Pemkab Sleman telah memberikan bantuan sembako kepada 11.961 pelaku pariwisata. Serta pemberian bantuan alat untuk penerapan CHSE di destinasi wisata (termasuk desa wisata) yang ada.

Upaya pemulihan pariwisata juga dilakukan dengan melakukan percepatan vaksinasi. Hal itu bertujuan agar kehidupan sektor pariwisata bisa kembali beraktifitas dengan pembatasan-pembatasan.

Pengawasan ketat pelaksanaan CHSE di hotel, restoran, dan destinasi wisata turut digencarkan. Selain itu, peningkatan pelaksanaan promosi melalui media sosial dan media digital juga dilakukan Pemkab Sleman.

Atraksi budaya

Upaya lain yang dilakukan Pemkab Sleman adalah meningkatkan pengalaman wisatawan ketika berkunjung ke Sleman melalui pelibatan wisatawan dalam atraksi budaya. Pemkab juga melaksanakan event untuk mengenalkan destinasi baru dan meningkatkan kenangan berwisata, seperti Sleman Creative Week maupun Festival Van der Wijck.

Kemudian sertifikasi tenaga kerja sektor pariwisata juga dilakukan oleh Pemkab Sleman. Pemkab juga melakukan peningkatan unique selling point di desa wisata yang ada di Sleman.

Dari upaya-upaya tersebut mulai awal 2022 sampai 30 September 2022, tercatat sebanyak 5.250.763 kunjungan wisatawan di destinasi wisata yang ada di Sleman. Angka itu meningkat 203,79 persen dibandingkan kunjungan wisatawan pada 2021.

Sedangkan raihan PAD sektor pariwisata mencapai Rp 213 miliar atau meningkat 45,58 persen dibandingkan 2021.

Terpisah, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menyambut baik kegiatan Sleman Creative Week #2 yang digelar di ‘Sleman Creative Space’ Taman Kuliner Condong Catur, beberapa waktu lalu. 

"Event 'Sleman Creative Week #2' diharapkan mendukung terwujudnya masyarakat Sleman yang sejahtera melalui kemandirian ekonomi," kata Kustini saat membuka resmi "Sleman Creative Week #2".

Dengan diselenggarakan kegiatan ini dan kegiatan serupa lainnya, ia berharap dapat menciptakan ekosistem yang kondusif bagi peningkatan kreativitas masyarakat. Sehingga dapat berdampak pada peningkatan ekonomi makro di Sleman.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler