Pelatih Denmark Cemas Daya Ledak Mbappe, Minta Para Pemainnya Berusaha Keras

Mbappe bisa begerak liar di tengah pertahanan lawan.

AP/Christophe Ena
Kylian Mbappe dari Prancis merayakan setelah mencetak gol melawan Australia selama pertandingan sepak bola grup D Piala Dunia antara Prancis dan Australia, di Stadion Al Janoub di Al Wakrah, Qatar, Selasa, 22 November 2022.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Pelatih Denmark, Kasper Hjulmand, mengakui, kehadiran Kylian Mbappe di lini serang Prancis dapat menjadi ancaman terbesar kala timnya berduel dengan Prancis di laga keempat penyisihan Grup D, Sabtu (26/11/2022) pukul 23.00 WIB. Hjulmand pun menyebut, akan sulit meredam permainan Mbappe di laga tersebut. 

Baca Juga


Di laga perdana Les Bleus, tepatnya saat membungkam Australia, 4-1, Mbappe sukses menyumbang satu gol dan satu assist. Penyerang berusia 23 tahun itu pun dinilai tengah berada dalam performa terbaik setelah mencetak 19 gol dari 20 penampilan di semua ajang bersama Paris Saint Germain (PSG) sebelum jeda internasionaL. 

Hjulmand pun menyebut, skuad Timnas Prancis dipenuhi pemain bintang, tidak terkecuali Mbappe. Secara khusus, Hjulmand menilai, akan sangat sulit untuk meredam permainan Mbappe. Pelatih berusia 50 tahun itu merujuk pada kemampuan Mbappe untuk bisa menciptakan peluang kala Prancis bentrok dengan Denmark di dua kesempatan di ajang UEFA Nations League musim lalu. 

''Di laga terakhir menghadapi mereka, kami punya rencana bagus untuk mengatasi permainannya. Namun, ternyata dia tetap bisa menciptakan dua hingga tiga peluang emas. Tidak peduli apa rencana Anda, Anda tidak bisa meredam permainan para pemain top,'' kata Hjulmand seperti dilansir AFP, Sabtu (26/11/2022). 

Kendati begitu, bukan berarti Denmark akan tinggal diam dalam menghadapi eks penyerang AS Monaco tersebut. Rencana utama lini belakang Denmark, ujar Hjulmand, adalah dengan mencegah Mbappe mengeluarkan kemampuan terbaiknya, terutama dalam aspek kecepatan dan penyelesaian akhir. 

''Kami memiliki beberapa pemikiran untuk bisa meminimalkan peluang yang akan dia dapat. Kami tidak mau dia mengeluarkan aspek terbaik dari permainannya,'' ujar Hjulmand. 

Denmark sebenarnya memiliki catatan impresif dalam rekor pertemuan dengan Prancis. Di dua laga UEFA Nations League, Tim Dinamit selalu mampu mengalahkan Les Bleus. Namun, Hjulmand menilai, semuanya bisa berubah saat tampil di turnamen yang lebih besar, seperti Piala Dunia. 

''Kualitas dan barisan pemain yang mereka miliki benar-benar spektakuler. Apalagi, mereka berstatus sebagai juara bertahan. Ini adalah turnamen yang lebih besar dibanding sebelumnya. Namun, kami tahu, kami bisa memperbesar peluang mengalahkan mereka apabila menampilkan permainan terbaik dan meningkatkan performa dibanding laga pertama,'' ujar Hjulmand. 

Berbeda dari Prancis, yang sukses memboyong tiga poin di laga perdana, Denmark harus mengawali gelaran Piala Dunia 2022 dengan hanya merai satu poin. Christian Eriksen dan kawan-kawan harus puas ditahan imbang Tunisia, tanpa gol, di laga pembuka Grup D, 22 November silam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler