Enam Orang Dirawat di RSUD Sayang karena Efek Pengungsian
Mereka dirawat karena ISPA, atau dehidrasi, dan penyakit bawaan.
REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Wakil Direktur RSUD Sayang dr Neneng Efa Fatimah mengatakan saat ini ada enam orang dalam perawatan medis di RSUD Sayang karena efek pengungsian. "Ada yang ISPA, dehidrasi karena juga ada penyakit jantung dan penyakit-penyakit bawaan, mungkin karena stresor juga bisa gitu," ujar Neneng di RSUD Sayang, Sabtu (26/11) sore.
Neneng mengatakan, jumlah korban luka akibat gempa sampai saat ini sejumlah 864 orang. Luka berat 317 orang, korban luka ringan atau sedang 547 orang.
Saat ini, RSUD Sayang tengah merawat 37 orang, dan sebagian korban luka berat yang membutuhkan operasi telah dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS), dan RS di Sukabumi. "Hari ini mau ada rujuk balik empat orang yang sudah dioperasi dari RSHS, dan alhamdulillah kita sudah menyediakan tempat untuk perawatan lanjutan di sini," kata dia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 318 orang meninggal dunia hingga hari keenam gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hingga saat ini, korban jiwa yang hilang sebanyak 14 jiwa.
Sementara, korban yang mengalami luka sebanyak 7.729 orang, yang terdiri atas 595 mengalami luka berat dan 7.134 mengalami luka ringan. Korban luka berat yang dirawat di rumah sakit sebanyak 108 orang.