Erick Thohir Berhasil Jadikan Indonesia Negara Berdaulat Vaksin

Saat ini jumlah vaksin produksi lokal yang disiapkan telah mencapai 5-15 juta.

ANTARA/Aji Styawan
Menteri BUMN Erick Thohir.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir terus bekerja nyata menangani penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Walaupun pandemi sudah mereda namun virus yang berasal dari Wuhan tersebut belum menghilang dari Bumi Nusantara.

Baca Juga


Maka dari itu, Erick Thohir bersama PT Bio Farma (Persero) menggalakkan produksi vaksin IndoVac. Di mana vaksin tersebut juga hasil kerja nyata menteri andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut dalam upaya mewujudkan kemandirain sektor kesehatan Indonesia.

“Pandemi belum berakhir, kemandirian vaksin ini harus terus kita tingkatkan. Kita akan menambah kapasitas baru untuk mendorong kebutuhan vaksin lainnya. Kita tidak mau kejadian seperti di berbagai negara, yang mengalami kekurangan vaksin,” terang Erick Thohir pada Ahad (27/11/2022).

Erick Thohir mengungkapkan Bio Farma akan memproduksi vaksin sesuai dengan kebutuhan pemerintah dan masyarakat. Saat ini jumlah vaksin yang disiapkan telah mencapai 5-15 juta, adapun kapasitas produksi Bio Farma mencapai 2 miliar dosis vaksin.

Selain itu, Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) tersebut juga mengatakan Indonesia tidak mungkin terus mengimpor vaksin dari negara lain. Apalagi impor vaksin akan menelan banyak biaya dari negara.

“Saya rasa kita tidak mungkin terjebak yang namanya impor vaksin terus. Tentu biaya yang dikeluarkan cukup mahal, apalagi pandemi belum berakhir. Kemandirian vaksin ini harus terus kita tingkatkan,” ujar Erick Thohir.

Terakhir, Mantan Ketua TKN Jokowi 2019 ini juga mengatakan pengamat dari berbagai belahan dunia memprediksi gelombang Covid-19 akan terjadi lagi pada Februari hingga Maret 2023. Karena itu perlu langkah antisipatif agar Indonesia tidak terkena dampaknya secara signifikan.

Erick Thohir juga tengah menggalakkan kembali program vaksinasi nasional di bulan November sebagai langkah pencegahan gelombang pandemi pada 2023. “November ini kita akan lakukan booster lagi, jangan sampai gelombang berikutnya yang diprediksi Februari-Maret 2023 ini tidak terbendung. Makanya, Pak Presiden ingatkan kita soal penggunaan masker, dan bagaimana kita menjaga daya tahan tubuh kita,” kata Erick menambahkan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler