Jadi Misteri Selama 500 Tahun, Ilmuwan Berhasil Pecahkan Kode Misteri Kaisar Romawi Suci
Kode misteri tertulis di surat tersebut ditulis pada Februari 1547.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah surat yang ditulis dengan kode rahasia oleh Charles V, mantan Raja Spanyol dan Kaisar Romawi Suci, akhirnya berhasil dipecahkan oleh para kriptografer setelah hampir lima abad. Kode rahasia itu mengungkapkan kekhawatiran Charles tentang rencana pembunuhan.
Surat tersebut ditulis pada Februari 1547, di tengah konflik yang dikenal sebagai perang Italia saat Prancis melawan Spanyol. Kala itu, perdamaian yang telah rapuh menyebabkan dua pihak berperang setelah penandatanganan Perjanjian Crépy tiga tahun sebelumnya.
Oleh karena itu, Charles mengirim pengiriman ke duta besar Prancisnya Jean de Saint-Mauris. Dia menginstruksikan Saint-Mauris untuk melaporkan kembali tentang desain militer Francis I, raja Prancis. Karena berhati-hati terhadap penyadap, dalam pesannya kaisar menggunakan kode yang sulit diurai.
Kriptografer Cecile Pierrot, peneliti Inria di laboratorium penelitian LORIA, menjalankan dokumen setebal sepuluh halaman melalui analisis statistik menggunakan bahasa pemrograman komputer Python pada Desember 2021 untuk memecahkan rahasia kode yang digunakan kaisar. Namun, hasil awal menunjukkan perangkat lunak tersebut akan membutuhkan periode waktu yang lebih lama dari usia alam semesta.
Dalam upaya mempercepat prosesnya, Pierrot meminta bantuan sejarawan Camille Desenclos yang mengarahkannya ke surat-surat lain yang ditujukan kepada Jean de Saint-Mauris. Untungnya, salah satu dokumen ini menyertakan kunci kasar kode yang ditulis di pinggirnya.
Ini memungkinkan tim menyatukan pesan pada Juni 2022, setelah berbulan-bulan melakukan analisis intensif. “Itu adalah pekerjaan yang melelahkan dan panjang, tetapi kami berhasil mengungkapkan sesuatu," kata Pierrot, dilansir IFL Science, Senin (28/11/2022).
Setelah memecahkan kode, para peneliti menemukan kaisar sangat prihatin dengan rumor bahwa pemimpin militer Italia Pierre Strozzi, yang melayani Francis I, berencana untuk membunuhnya. Namun, setelah diinstruksikan untuk menyelidiki situasinya, Saint-Mauris mengirim laporan kembali ke Charles pada bulan berikutnya menjelaskan bahwa rumor tersebut tidak benar.
Rincian lain yang termasuk dalam surat berkode mengungkapkan Charles V sangat ingin mempertahankan perdamaiannya yang rapuh dengan Francis I, setidaknya sampai dia dapat mengatasi pemberontakan Lutheran yang disebut Liga Schmalkaldic yang mengancam kerajaannya. Secara keseluruhan, Desenclos mengatakan potongan-potongan ini memberi para sejarawan gambaran singkat dari strategi Charles V di Eropa. Dia menegaskan kemungkinan akan banyak penemuan di tahun-tahun mendatang.