BPKH Tunjuk Indra Falatehan jadi Dirut Baru Muamalat, Mardiasmo Jabat Komut

Penggantian karena Dirut Bank Muamalat sebelumnya telah berakhir masa kerja

ANTARA/M Risyal Hidayat/wsj.
Seorang nasabah melakukan transaksi melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Muamalat di Kantor Bank Muamalat, Jakarta. Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menunjuk sejumlah Direksi baru untuk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI), Selasa (29/11). Indra Falatehan diangkat sebagai Direktur Utama BMI menggantikan Achmad Kusna Permana.
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menunjuk sejumlah Direksi baru untuk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI), Selasa (29/11). Indra Falatehan diangkat sebagai Direktur Utama BMI menggantikan Achmad Kusna Permana.


Direktur Eksekutif Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Herdian S Tomo yang juga pemegang saham BMI mengatakan penggantian tersebut karena masa kerja Permana telah berakhir. Permana telah menjabat Dirut BMI selamat lima tahun.

Indra Falatehan sendiri baru ditunjuk sebagai Direktur Utama KB Bukopin Syariah pada September 2022 lalu. Ia menjabat sebagai Direktur Utama berdasarkan hasil RUPSLB 30 September 2022.

Sebelumnya ia berkarier di Bank Syariah Mandiri sebagai Group Head Corporate Banking 2 Bank BJB Syariah sebagai Direktur Keuangan, Direktur Pembiayaan, dan terakhir menjabat sebagai Direktur Utama.

BPKH juga menunjuk Komisaris Utama baru yakni Mardiasmo untuk menggantikan Iggi H Achsien. Mardiasmo adalah Wakil Menteri Keuangan pada Kabinet Kerja 2014-2019. Ia juga merupakan Ketua Panitia Seleksi pemilihan Direksi dan Komisaris BMI BPKH.

Bank Muamalat merupakan bank pertama di Indonesia yang beroperasi berlandaskan prinsip Syariah. Per 30 Juni 2022, pemegang saham terdiri dari BPKH (82,7 persen), Islamic Development Bank (2,0 persen), and lainnya (15,3 persen).

Per Juni 2022 (unaudited), aset total tercatat Rp 59,87 triliun dan total pembiayaan gross sebesar Rp 18,93 triliun dengan total deposit dan ST funding sebesar Rp 45,23 triliun. Pendapatan bersih tercatat sebesar Rp 21 miliar.

 

Sementara Non Performing Financing (NPF) tercatat 2,2 persen, rasio kecukupan modal atau CAR sebesar 34,1 persen. Sementara itu, lembaga pemeringkat nasional, Pefindo memberikan peringkat idA+ kepada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) dan Sukuk Mudharabah 2021. Dilansir laporan Pefindo, prospek dari peringkat adalah stabil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler