Polisi Masih Telusuri Penyebab Kematian Satu Keluarga di Kalideres

Tim masih menggelar proses investigasi psikologi forensik.

Republika/Putra M. Akbar
Polisi membuka garis polisi pada TKP penemuan empat jasad di Perumahan Citra Grand Extension, Kalideres, Jakarta, Rabu (16/11/2022). Tim gabungan dari Inafis Polri, Puslabfor Bareskrim Polri, Dokter Forensik, Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Barat melakukan olah TKP untuk menyelidiki kasus penemuan empat jasad yang tewas mengenaskan. Republika/Putra M. Akbar
Rep: Ali Mansur Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi di Jakarta menyampaikan proses otopsi untuk menentukan penyebab kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, masih berjalan. Dalam proses ini, pihak kepolisian melibatkan sejumlah ahli yang berkompeten.

"Mengenai sebab sebab kematian, kami sedang menanti hasil dari pemeriksaan patologi anatomi yang saat ini sedang di dalami para ahli kedokteran forensik gabungan dari kedokteran forensik Polri maupun RSCM dan Universitas Indonesia," ujar Hengki, saat dikonfirmasi, Selasa (29/11).

Selain proses autopsi, kata Hengki, tim psikolog forensik juga masih menggelar proses investigasi psikologi forensik untuk mendalami kondisi psikologis para korban sebelum meninggal. Namun demikian, proses penyelidikan akan selaku mengacu pada sains dan fakta yang ditemukan oleh penyidik.

"Tim asosiasi psikologi forensik masih terus mendalami motif psikologis kematian melalui otopsi psikologis. Scientific crime investigation selalu menjadi acuan atau metode pembuktian utama," tutur Hengki.

Diketahui, ditemukan empat jasad yang merupakan satu keluarga dalam sebuah rumah di Kompleks Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11). Keempat jasad tersebut ditemukan tewas dalam kondisi mengering itu masing-masing bernama Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri bernama Margaretha Gunawan (58). Lalu anaknya yang bernama Dian (40) dan yang terakhir yakni ipar dari Rudyanto bernama Budyanto Gunawan.

Hasil otopsi sementara menunjukkan, waktu meninggal dunia keempat orang itu berbeda-beda. Paling lama, ada yang meninggal dunia sejak tiga pekan lalu. Kemudian hasil dari autopsi tidak ditemukan adanya zat atau unsur makanan di organ dalam keempat korban.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler