Qarun si Kaya Raya Pernah Dicintai Kaumnya Lalu Dibenci, Ini Sebabnya
Qarun melupakan nikmat Allah SWT berupa kekayaan dan bersikap sombong
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kisah Qarun begitu sangat terkenal di zaman Nabi Musa. Dia adalah sesepu Nabi Musa yang amat kaya raya.
Qarun merupakan anak dari paman Nabi Musa 'alaihissalam yang bernama Yashar. Kisah Qarun ini juga disebutkan dalam Alquran surat Al-Ankabut ayat 39.
وَقَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ ۖ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مُوسَىٰ بِالْبَيِّنَاتِ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ وَمَا كَانُوا سَابِقِينَ
“Dan (juga) Qarun, Firaun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).”
Dalam buku Kisah-Kisah Al-Qur’an untuk Anak terbitan Hikam Pustaka, Hamid Ahmad Ath-Thahir mengisahkan, Qarun menaruh dengki dan iri kepada Musa. Karena, Musa berhasil menjadi nabi.
Di lain pihak, kaum Bani Israil mencintai Qarun, yang memiliki suara merdu. Jika Qarun membaca Taurat, maka hati akan khusyuk dan jiwa akan menyimak firman Allah SWT itu.
Hari demi hari terus melintasi Qarun hingga Allah SWT memberikan karunia-Nya kepadanya. Allah SWT memberinya rezeki berupa harta yang banyak dan menganugerahkan perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul sejumlah orang-orang kuat.
Kendati demikian, saat Qarun seharusnya bersyukur kepada Tuhannya dengan mengeluarkan sedekah hartanya, dia justru bertindak aniaya kepada kaumnya.
Dia bersikap Sombong kepada mereka, menzalimi mereka, dan berharap memiliki kekuasaan di kalangan Bani Israil ketimbang Nabi Allah Musa alaihissalam. Sebab, dia merasa harta dan kekayannya lebih baik daripada kenabian.
Qarun lupa bahwa harta itu adalah milik Allah SWT yang diberikan kepada siapa saja dari hamba-hamba-Nya yang dikehendaki.
Sedangkan status kenabian adalah hak Allah SWT yang akan dianugerahkan kepada siapa saja dari hamba-hamba-Nya yang saleh. Ini lah yang menjadi alasan Qarun dibenci kaumnya.
“Oleh karena itulah kaumnya merasa benci kepadanya, padahal sebelumnya mereka menyukainya,” jelas Hamid Ahmad Ath-Thahir dalam kitabnya yang berjudul Qishashul Qur’an lil Athfaal.
Setidaknya ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Qarun. Di antaranya, kisah ini menunjukkan bahwa iman dan amal shalih lebih baik daripada harta yang melimpah. Kemudian, Allah SWT mempunyai hak pada harta, yaitu zakat dan sedekah.