Upaya Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan di Papua Didukung
Kemenkominfo mendukung perlindungan dan pemberdayaan perempuan di Papua
REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI – Direktur Informasi Polhukam Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bambang Gunawan menyampaikan apresiasi terhadap kampanye upaya perlindungan terhadap perempuan Papua yang diinisiasi oleh Pengurus Pusat Ikatan Jurnalis Pelajar Nusantara (PP-IJPN).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Papua, Manokwari, Papua Barat, Senin (28/11/2022) ini diawali dengan pemutaran film dokumenter berjudul Lamek. Kemudian dilakukan diskusi dengan menghadirkan berbagai narasumber dari akademisi, praktisi maupun mahasiswa.
Dikatakan Bambang, kasus kekerasan terhadap perempuan hingga kini masih terus terjadi, begitu juga di Papua. Upaya perlindungan terhadap perempuan harus terus ditingkatkan dengan beragam cara dan membutuhkan dukungan dari semua pihak. Untuk itu Kementerian Kominfo mendukung penuh kegiatan yang mengusung tema 'Lindungi Perempuan, Pakai Noken Jaga Budaya' ini.
“Upaya pemenuhan dan perlindungan hak perempuan di Papua masih memerlukan perhatian khusus. Perempuan dalam konteks budaya Papua memiliki posisi yang sangat penting, karena berkorelasi dengan berbagai aspek dalam arena kehidupan,” kata Bambang dalam rilisnya, Jumat (2/12/2022).
Selanjutnya diungkapkan Bambang, perlindungan terhadap perempuan tidak hanya terbatas pada bagaimana melindunga perempuan dari segala tindakan kekerasan, tetapi juga bagaimana meningkatkan program-program terkait pendidikan, budaya dan pemberdayaan perempuan.
“Kampanye ini sebagai langkah nyata program perlindungan perempuan dari berbagai aspek yang perlu kita beri dukungan,” ujarnya.
Komunitas Suka Membaca Papua, Lamek Dowansiba mengatakan bahwa salah satu program yang digagas Komunitas Suka Membaca Papua untuk pendidikan dan pemberdayaan perempuan Papua adalah melalui pendirian 38 rumah baca tersebar di kampung-kampung di Provinsi Papua Barat dan Papua.
“Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan terlepas dari kepentingan apapun, termasuk kepentingan politik,” ujar Lamek. Lamek merupakan salah satu sosok anak muda Papua yang menggerakan literasi baca, tulis dan hitung di tanah Papua.
Sementara itu, Dosen Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya UNIPA, Yafet Syufi menjelaskan bahwa perempuan baginya sangat kuat dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini bisa dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh perempuan lebih banyak, ketimbang laki-laki.
“Saya lihat perempuan lebih kuat. Justru yang lemah adalah laki-laki. Ini merupakan sebuah fakta, sebab kebanyakan pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki. Sementara kesempatan perempuan untuk mengenyam Pendidikan lebih sedikit dibanding laki-laki,” jelasnya.
Pengurus Pusat Ikatan Jurnalis Pelajar Nusantara (PP-IJPN) berkolaborasi bersama dengan Jurusan Antropologi Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Papua, Departemen Gugus Tugas Pengurus Pusat Pemuda Katolik dan semua organisasi maupun komunitas pemuda yang ada di Papua Barat untuk bersama-sama menggelar beberapa kegiatan dalam rangka mendukung 16 hari kampanye anti kekerasan terhadap perempuan di Provinsi Papua Barat.