PM Finlandia: Perang Ukraina Tunjukkan Eropa Terlalu Bergantung ke AS

Eropa tidak cukup kuat dan akan berada dalam masalah tanpa Amerika Serikat

Vesa Moilanen/Lehtikuva via AP
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina menunjukkan bahwa Eropa terlalu bergantung pada Amerika Serikat (AS) untuk keamanannya sendiri.
Rep: Fergi Nadira B Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI - Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina menunjukkan bahwa Eropa terlalu bergantung pada Amerika Serikat (AS) untuk keamanannya sendiri. Ia juga menganjurkan peningkatan kemampuan pertahanan Eropa termasuk produksi senjata.

"Saya harus sangat jujur kepada Anda, Eropa tidak cukup kuat saat ini. Kita akan berada dalam masalah tanpa Amerika Serikat," kata Marin kepada hadirin di acara think tank Lowy Institute di Sydney, Australia pada Jumat (2/11/2022) waktu setempat.

Dia mengaku telah berbicara dengan banyak politisi AS yang mengatakan menurut mereka Eropa harus lebih kuat. "AS telah memberikan banyak senjata, banyak bantuan keuangan, banyak bantuan kemanusiaan ke Ukraina. Eropa belum cukup kuat," ujar Marin.

"Kita harus memastikan bahwa kita sedang membangun kemampuan itu ketika menyangkut pertahanan Eropa, industri pertahanan Eropa," ujarnya menambahkan.

Dalam pidatonya baru-baru ini di Helsinki, Marin mengatakan Eropa saat ini terlalu bergantung pada China untuk teknologi. Oleh karena itu, menurutnya Eropa harus berinvestasi lebih banyak di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan dan komputasi kuantum.


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler