Tersingkir dari Piala Dunia, Pelatih Uruguay Salahkan Penalti Portugal

Uruguay tersingkir dari Piala Dunia meskipun menang 2-0 melawan Ghana.

AP/Manu Fernandez
Para pemain Uruguay berjalan ke pendukung mereka setelah pertandingan sepak bola grup H Piala Dunia antara Ghana dan Uruguay, di Stadion Al Janoub di Al Wakrah, Qatar, Jumat, 2 Desember 2022.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uruguay tersingkir dari Piala Dunia meskipun menang 2-0 melawan Ghana pada Jumat (2/12/2022). Pelatih Uruguay Diego Alonso mengatakan, penyebab kegagalan timnya lolos dari babak penyisihan grup karena kesalahan wasit dalam pertandingan pertama melawan Portugal.


"Kami tersingkir karena penalti Portugal dan selisih gol (dengan Korea Selatan). Kami tidak tersingkir karena satu angka (dari hasil imbang 0-0 melawan Korea Selatan), melainkan karena penalti yang diberikan ketika perpanjangan waktu laga tersebut (melawan Portugal),” kata Alonso, dikutip dari ESPN, Sabtu (3/12/2022). 

Penalti Portugal yang dimaksud Alonso terjadi pada menit ke-89. Kala itu, Portugal sudah unggul 1-0 melalui Bruno Fernandes. Kemudian, bola menyerempet tangan bek Uruguay Jose Maria Gimenez di kotak penalti.

Awalnya, wasit Alireza Faghani dari Iran tidak memberi hadiah penalti. Namun, hasil tinjauan VAR menyatakan Portugal berhak menerima penalti. Bruno Fernandes sukses mengonversi penalti untuk membuat skor menjadi 2-0.

Kritik Alonso dapat dimaklumi setelah penjelasan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) tentang aturan handball pada 2021. Kala itu, IFAB menyatakan, hukuman tidak boleh dilakukan ketika pemain menyentuh bola lantaran ia menggunakan "posisi lengan untuk menopang saat terjatuh atau saat bangun dari tanah."

Kendati demikian, kritik Alonso tidak mengubah fakta bahwa Uruguay memulai Matchday 3 dengan poin yang sama dengan Korea Selatan dan memiliki selisih gol. Uruguay berhasil unggul 2-0 melalui Giorgian de Arrascaeta.

Ketika Korea Selatan mencetak gol ke gawang Portugal pada perpanjangan waktu untuk unggul 2-1, itu berarti Uruguay membutuhkan satu gol lagi untuk bisa lolos dengan selisih gol. Namun, gol itu tidak pernah datang. 

"Kami memiliki banyak peluang untuk melakukannya tetapi pada akhirnya itu tidak mungkin. Tentu saja, sisi emosional itu penting tetapi kami tetap berusaha berjuang untuk lolos. Kami memiliki empat, lima peluang di menit-menit terakhir, tetapi sayangnya (gol) itu tidak terjadi," jelasnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler