Ukraina Serang Dua Pangkalan Udara Rusia
Serangan Ukraina ini menewaskan tiga prajurit dan melukai empat lainnya.
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina mengatakan Rusia menghancurkan rumah-rumah di tenggara dan mematikan listrik di banyak daerah dengan tembakan rudal baru pada Senin (5/12/2022). Sementara Moskow mengatakan, drone Kiev telah menyerang dua pangkalan udara jauh di dalam wilayah negara itu.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pesawat tak berawak Ukraina menyerang dua pangkalan udara di Ryazan dan Saratov di Rusia tengah-selatan. Serangan ini menewaskan tiga prajurit dan melukai empat lainnya, dengan dua pesawat rusak oleh potongan-potongan pesawat tak berawak ketika ditembak jatuh.
Ukraina tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Jika itu memang ulah Kiev, penyerangan ini akan menjadi serangan terdalam di jantung Moskow sejak invasi pada 24 Februari.
Salah satu sasaran serangan di Rusia adalah pangkalan udara Engels di dekat kota Saratov, sekitar 730 km tenggara Moskow. Fasilitas ini menampung pesawat pengebom milik pasukan nuklir strategis Rusia.
"Rezim Kiev, untuk menonaktifkan pesawat jarak jauh Rusia, melakukan upaya untuk menyerang dengan kendaraan udara jet tak berawak buatan Soviet di lapangan terbang militer Dyagilevo, di wilayah Ryazan, dan Engels, di wilayah Saratov," ujar keterangan Kementerian Pertahanan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, drone yang terbang di ketinggian rendah dicegat oleh pertahanan udara dan ditembak jatuh. Kematian dilaporkan di pangkalan Ryazan, 185 km tenggara Moskow. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan drone itu sebagai tindakan teroris yang bertujuan mengganggu penerbangan jarak jauhnya.
Pasukan Kiev juga telah menunjukkan kemampuan yang meningkat untuk mencapai sasaran strategis Moskow jauh melampaui garis depan sepanjang 1.100 km di selatan dan timur Ukraina. Saratov setidaknya berjarak 600 km dari wilayah Ukraina terdekat. Komentator Rusia mengatakan di media sosial bahwa jika Ukraina dapat menyerang sejauh itu di dalam Rusia, itu mungkin juga dapat mengenai ibu kota.
"Serangan besar-besaran pada sistem pengaturan militer dan objek terkait dari kompleks pertahanan, pusat komunikasi, unit energi dan militer Ukraina dengan senjata presisi tinggi berbasis udara dan laut," ujar Rusia menjelaskan sebanyak 17 target yang ditunjuk terkena.
Baca juga : Fans Inggris Teriak 'Free Palestine' Saat Diwawancarai TV Israel
Rentetan rudal baru telah diantisipasi di Ukraina selama berhari-hari dan itu terjadi tepat saat pemadaman darurat akan berakhir.dengan kerusakan sebelumnya diperbaiki. Serangan itu membuat bagian Ukraina kembali ke kegelapan yang membekukan dengan suhu sekarang di bawah nol celcius.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan, sekitar empat orang meninggal dunia dalam serangan rudal Rusia. Sebagian besar korban berjatuhan dari sekitar 70 rudal ditembak jatuh.
Rudal juga menghantam fasilitas energi di wilayah Kiev dan Vinnytsia di Ukraina tengah, Odesa di selatan dan Sumy di utara. Sebanyak 40 persen dari wilayah ibu kota tidak memiliki listrik.
Ukraina baru saja kembali ke pemadaman listrik terjadwal dari Senin, daripada pemadaman darurat yang dideritanya sejak serangan Rusia yang meluas pada 23 November yang menjadi serangan terburuk terhadap infrastruktur energi yang dimulai pada awal Oktober. Moskow telah menghantam infrastruktur energi Kiev kira-kira setiap minggu sejak awal Oktober karena terpaksa mundur di beberapa medan perang.
Rusia mengatakan serangan itu dirancang untuk menurunkan militer Ukraina. Ukraina mengatakan, serangan itu jelas ditujukan pada warga sipil dan dengan demikian merupakan kejahatan perang.
Baca juga : Israel Hancurkan Terminal Komersial Gaza
Angkatan Udara Ukraina mengatakan telah menjatuhkan lebih dari 60 dari lebih dari 70 rudal yang ditembakkan oleh Rusia pada Senin. Serangan ini menjadi yang terbaru dalam beberapa minggu yang menargetkan infrastruktur kritisnya yang telah memutus aliran listrik, panas, dan air ke banyak bagian negara itu.
"Orang-orang kami luar biasa," tulis Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak.