Lulusan BP3IP Harus Kuasai Teknologi Pelayaran

Indonesia memiliki potensi sebagai poros maritim dunia. 

Istimewa
Kepala BPSDMP, Djoko Sasono, pada saat mengalungkan medali pada pelantikan 144 Pelaut Ahli Nautika dan Teknika Tingkat II, III, dan IV.
Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan teknologi terus berkembang dengan pesat, terlebih lagi di bidang transportasi laut. Agar tidak tertinggal, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) meminta lulusan Balai Penyegaran dan Peningkatan Ilmu Pelayaran (BP3IP) Jakarta harus menguasi teknologi pelayaran. Hal ini juga harus dilakukan agar bisa terserap di dunia pekerjaan. 


Hal ini diungkapkan oleh Kepala BPSDMP, Djoko Sasono, pada saat memimpin upacara pelantikan 144 Pelaut Ahli Nautika dan Teknika Tingkat II, III, dan IV yang juga dihadiri oleh Sekretaris BPSDMP, Capt A Arif Priadi, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL), BPSDMP, Amiruddin, Ketua Sekolah Ilmu Tinggi Pelayaran (STIP) Jakarta, Capt Sudiono, dan Kepala OP Tanjung Priok, Capt Wisnu Handoko.

 

Kepala BPSDMP, Djoko Sasono, pada saat memimpin upacara pelantikan 144 Pelaut Ahli Nautika dan Teknika Tingkat II, III, dan IV. - (Istimewa)

 

Menurut Djoko, dengan perkembangan teknologi tersebut, dirinya menekankan pentingnya lulusan Program Diklat Pelaut BP3IP Jakarta untuk mampu menguasai teknologi terbaru. Selain itu, memiliki wawasan internasional sehingga mampu berkontribusi dalam mewujudkan pelayaran yang hijau dan berkelanjutan di masa yang akan datang. 

“Saya menyakini bahwa setelah masuk dunia kerja para lulusan dapat menjadi pribadi yang  memiliki kompetensi yang dibutuhkan, mampu melaksanakan tugas diatas kapal dan menyelesaian permasalahan dengan tangguh dan handal sesuai nilai nilai budaya Bangsa Indonesia yang merupakan bangsa maritim," kata Djoko. 

Dia juga menambahkan, bahwa secara geografis, letak Indonesia dikelilingi laut yang dikenal sebagai archypelago membuat aktivitas kemaritiman seperti pelayaran antar laut antar pulau memainkan peranan penting dalam membangun suatu sistem hubungan dunia yang terjalin antar satu wilayah dengan wilayah lainnya. Sehingga, hal ini yang menjadikan Indonesia memiliki potensi sebagai poros maritim dunia. 

"Kini sudah waktunya mengembalikan kejayaan maritim Indonesia melalui pelaut yang unggul, professional, berintegritas dan mampu bersaing dikancah internasional," kata Djoko.

Selanjutnya, diakhir sambutan Kepala BPSDMP menekankan kembali bagi para pelaut yang baru dilantik hari ini. "Kalian sudah dilantik dengan kompetensi tinggi, dididik dan dilatih dengan standar internasional maka kalian harus siap dengan bekerja keras, Indonesia telah luar biasa membangun bangsa ini dan pelaut berperan besar didalamnya," ucapnya. 

Djoko menjelaskan, bahwa selama pandemi pertumbuhan perekonomian Indonesia tumbuh dengan 6,6 persen. Ini artinya ekpor jauh lebih tinggi dari impor dan investasi luar biasa, ekspor impor terkait angkutan barang didisinilah pelaut berperan penting dalam kemajuan perekonomian Indonesia.

Dimana saat ini, Indonesia merupakan bagian dari 7 raksasa dunia bersama dengan Cina, Amerika, India, Jerman, Jepang, dan Rusia. Dan di tahun 2045, Indonesia diprediksi akan menjadi 4 raksasa dunia bersama Cina, Amerika, dan India.

"Untuk mewujudkan Indonesia sebagai salah satu dari 4 raksasa dunia bukalah hal yang mustahil, salah satu faktor penentunya adalah pengembangan kemaritiman Indonesia, dimana pelaut menjadi inti dari semua itu. Terus pertajam kemampuan saudara tingkatkan kompetensi yang telah dimiliki, kuasai teknologi, dan jadikan teknologi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas kerja saudara serta jangan cepat berpuas diri," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur BP3IP Jakarta, Ahmad menenjelaskan, pelepasan Perwira Transportasi Ke-51 ini diselenggarakan di Lapangan Bintang BP3IP Jakarta ini mengusung tema "Supporting Development and Capacity Building of Human Resources for Adopting New Technologies, for Grenner Shipping" tema ini selaras dengan peringatan hari maritim dunia tahun 2022 yang mendukung transisi sektor maritim menuju masa depan pelayaran yang lebih hijau dan berkelanjutan.

“Berdirinya lembaga pendidikan kepelautan di Indonesia bukan hal yang baru, BP3IP Jakarta sendiri sudah memulai sepak terjang dalam dunia pendidikan kepelautan sejak tahun 1949 dengan nama Her Harlings Cursus dan terus berkembang hingga saat ini guna menghasilkan perwira - perwira kepelautan yang handal,” katanya. 

Ahmad juga menegaskan, bahwa pihaknya akan terus berupaya menunjuk bahwa pelaut yang dididik di BP3IP Jakarta adalah pelaut yang ulung dan pelaut yang ulung dan tangguh bukan lahir dari lautan yang tenang, tapi dari lautan dengan ombak yang besar dan badai. Dan dirinya juga berpesan, agar BP3IP Jakarta dapat terus meningkatkan kualitas pendidikannya serta berkontribusi dalam mencetak SDM transportasi yang memiliki nilai-nilai PRESTASI (Profesional, Etika, Standar Global, dan Integritas). 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler