Pengungsi Gunung Semeru Butuh Selimut dan Tikar

Pengungsi Gunung Semeru berharap bantuan sesuai kebutuhan

ANTARA/Umarul Faruq
Sejumlah warga terdampak abu vulkanik dari awan panas guguran (APG) Gunung Semeru mengungsi di Kantor Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Ahad (4/12/2022). Menurut data Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ada 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik pengungsian.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Pengungsi Gunung Semeru Posko Pengungsian di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Lumajang membutuhkan selimut dan tikar untuk dipakai tidur. Pantauan di posko pengungsian, Selasa (6/12/2022), bantuan yang diterima para pengungsi kebanyakan makanan dan popok bayi. "Kami saat ini butuh selimut dan tikar untuk tidur. Kalau makanan sepertinya cukup," kata pengungsi asal asal Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Mahmudah.

Baca Juga


Untuk kebutuhan lain, seperti pakaian, kata dia, masih bisa diambil dari rumah karena rumahnya tidak terkena awan panas guguran (APG). "Rumah kami, alhamdulillah tidak apa-apa. Tapi menjadi zona merah," katanya.

Dia pun berharap semua pihak terkait memberikan bantuan yang lebih dibutuhkan oleh pengungsi. Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran dengan jangkauan sejauh tujuh kilometer pada Ahad (4/12), pukul 02.46 WIB. Pada pukul 12.00 WIB, PVMBG mengambil langkah mitigasi dengan menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level III atau Siaga menjadi Level II atau Awas.

Keputusan itu diambil agar warga yang bermukim di kawasan rawan bencana Gunung Semeru mengosongkan daerah mereka dan mengevakuasi diri menuju pengungsian yang telah disediakan di daerah yang aman dari jangkauan erupsi. Dengan demikian, tidak menimbulkan korban jiwa bila sewaktu-waktu gunung api tersebut meletus.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler