Soal HIV/AIDS, Dokter: Jauhi Penyakitnya, Bukan Orangnya

Orang dengan HIV/AIDS kerap mendapat stigma negatif.

ANTARA /Novrian Arbi
Petugas tenaga kesehatan melakukan screening dengan tes cepat HIV AIDS kepada warga di Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Ahad (20/11/2022). orang dengan HIV/AIDS kerap mendapat stigma negatif.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis anak dari RSUP Persahabatan Ramdhani Yassien meminta masyarakat menghentikan stigma negatif terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Ia menjelaskan HIV/AIDS tak melulu ditularkan oleh perilaku yang tidak baik seperti melakukan hubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan atau menggunakan narkoba suntik, tapi juga bisa karena transmisi vertikal dari ibu ke anak saat masa kehamilan maupun menyusui.

"Anak tidak tahu apa-apa. Siapa, sih, yang mau dilahirkan dengan HIV? Paling sering transmisi vertikal dari ibu ke anak, biasanya saat kehamilan. Pada kasus ini, kadang-kadang ibunya juga tidak tahu dia terinfeksi HIV," kata Ramdhani dalam acara bincang-bincang kesehatan yang digelar daring diikuti di Jakarta, Selasa (6/12/2022).

Stigma negatif lainnya yang kerap muncul di masyarakat terhadap orang dengan HIV/AIDS, adalah HIV/AIDS dapat menular melalui berbagai kontak seperti bersentuhan dan menggunakan alat makan yang sama. Itu yang membuat kadang-kadang orang dengan HIV/AIDS malah dikucilkan.

Baca Juga


"Jadi HIV/AIDS ini yang harus kita jauhi adalah penyakitnya, bukan orangnya," kata Ramdhani.

Padahal, Ramdhani menjelaskan virus HIV tidak menular semudah itu. Hal ini karena virus tersebut hidup dalam darah serta cairan tubuh lainnya seperti sperma, cairan vagina, dan air susu ibu. Secara umum, penularan HIV terjadi melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik secara bergantian.

"Jadi tidak usah khawatir karena HIV tidak menular melalui kalau kita pakai toilet bergantian, itu tidak masalah selama kita bersihkan. Kemudian menggunakan alat makan dan minum bersama seperti piring atau sendok, tidak masalah," ujar Ramdhani.

Ramdhani mengatakan berbagai makanan atau minuman juga tidak akan menjadi jalur penularan HIV/AIDS. Begitu juga dengan bersalaman, selama tangan yang digunakan bersalaman tidak sedang luka.

"Salaman juga enggak apa-apa selama kulit tidak ada luka, kecuali kalau habis sama-sama jatuh di jalan, luka, berdarah, lalu salaman, itu bisa tertular," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler