Pemkot Surabaya Siapkan Diklat Semi Militer bagi Gengster
Sekolah wawasan kebangsaan untuk gangster nantinya melibatkan TNI atau Polri.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya tengah menyiapkan sekolah wawasan kebangsaan bagi para remaja atau pelajar yang terjaring Patroli Cipta Kondisi. Sekolah wawasan kebangsaan nantinya dikemas dalam bentuk pendidikan dan pelatihan semi militer. Pemkot Surabaya menggencarkan Patroli Cipta Kondisi setelah maraknya aksi gengster.
"Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) ingin mereka anak-anak ini diberikan sekolah wawasan kebangsaan. Ini sedang kita rumuskan dengan Bakesbangpol dan Tim Anggaran untuk anak-anak ini nanti bisa kita lakukan," kata Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Eddy Christijanto, Rabu (7/12/2022).
Eddy menjelaskan, sekolah wawasan kebangsaan nantinya melibatkan lembaga pendidikan yang ada di TNI atau Polri. Edi mengungkapkan, pendidikan tersebut rencananya mulai diterapkan pada 2023. Eddy mengatakan, tahun lalu Pemkot Surabaya juga pernah menggelar kegiatan sekolah wawasan kebangsaan dengan menggandeng Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda.
"Tahun lalu kita kerja sama dengan Lanudal Juanda. Kita juga pernah (kerja sama) dengan Marinir, juga dengan TNI Angkatan Darat," ujarnya.
Eddy menjelaskan, nantinya para peserta dilatih mulai fisik, Pasukan Baris Berbaris (PBB) hingga pemberian materi tentang wawasan kebangsaan selama dua pekan hingga satu bulan. "Ada pemberian materi terkait wawasan kebangsaan. Biasanya kita dari Garnisun, Korem, dan Polrestabes Surabaya terkait tindak pidana dan juga melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) terkait dampak-dampak dari pelanggaran itu seperti apa," kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, pihaknya akan mendatangi rumah seluruh remaja yang disinyalir menjadi anggota gangster atau pelaku tawuran. Saat patroli gabungan pada Sabtu (3/12/2022) malam, pihaknya menjaring sejumlah remaja yang terindikasi akan melakukan tawuran.
Selain mendatangi rumah dan melakukan pembinaan dari sisi keluarga, Eri juga menginginkan agar para remaja itu mendapatkan pendidikan sekolah kebangsaan. "Kita berikan sekolah kebangsaan yang nanti dipimpin TNI-Polri, sehingga dia bisa tahu bagaimana rasanya TNI-Polri menjaga Kota Surabaya ini," ujarnya.