3 Pelajaran Hidup yang Dapat Dipetik dari Kisah Nabi Yusuf
Kisah Nabi Yusuf memberikan banyak pelajaran hidup untuk Muslim
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Banyak pelajaran hidup yang dapat diambil dari kehidupan para nabi. Salah satunya adalah Nabi Yusuf. Sejak kecil, kehidupan Nabi Yusuf alaihissalam tidak mudah.
Jika Anda menginginkan jawaban atas pertanyaan mendalam tentang kehidupan, Anda bisa mempelajari kisah Nabi Yusuf alaihisalam dalam Alquran.
Berikut tiga pelajaran hidup Nabi Yusuf, seperti dilansir About Islam, Rabu (7/12/2022):
1. Allah SWT pasti memiliki rencana
Kehidupan awal Nabi Yusuf alaihis salaam tampak seperti rangkaian trauma. Dimulai dari dilempar ke sumur hingga dipenjara selama bertahun-tahun.
Namun, jika ditelaah lebih jelas, Anda akan melihat bagaimana semua peristiwa yang terjadi tampak masuk akal. Perhatikan hal-hal berikut ini:
Jika kafilah itu tidak menculik Yusuf muda dari sebuah sumur di Kanaan, dia tidak akan berakhir di Mesir.
Jika istri menteri tidak mencoba merayunya, dia tidak akan berakhir di penjara. Dan jika dia tidak dijebloskan ke penjara, tidak ada yang akan menafsirkan mimpi raja.
Jika Nabi Yusuf tidak berakhir di Mesir, masuk penjara, dan menafsirkan mimpi raja, populasi di Mesir, Kanaan dan sekitarnya akan hampir musnah seluruhnya. Semakin dalam Anda berpikir, semakin masuk akal, dan semakin Anda terpesona oleh keindahan rencana rumit Allah SWT. Artinya, Allah SWT memiliki rencana yang dirancang dengan indah untuk setiap hamba-Nya.
2. Setiap orang memiliki potensi untuk berubah
Tidak ada manusia yang sempurna. Kita semua diombang-ambingkan oleh emosi dan musuh abadi, yaitu setan. Tidak peduli seberapa buruk penampilan seseorang di luar, selama mereka masih hidup, ada kebaikan tersembunyi di dalam diri mereka yang berpotensi muncul dan mengubah hidup mereka.
3.Mengenal Allah SWT membuatmu bersyukur
Ketika kita menderita, kita sering mempertanyakan belas kasihan Allah SWT, seperti mengajukan pertanyaan “Mengapa Allah membiarkan ini terjadi pada saya?”
Namun, lihat apa yang dilakukan Nabi Yusuf. Dia berbicara kepada sesama tahanan tentang nikmat Allah SWT kepadanya.
Di akhir cerita, setelah Nabi Yusuf alaihisalam berkumpul kembali dengan keluarganya, dia memberi tahu ayahnya betapa Allah SWT telah baik kepadanya dengan mengeluarkannya dari penjara dan membawa ayahnya keluar dari kehidupan Badui. Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 100:
وَرَفَعَ اَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوْا لَهٗ سُجَّدًاۚ وَقَالَ يٰٓاَبَتِ هٰذَا تَأْوِيْلُ رُءْيَايَ مِنْ قَبْلُ ۖقَدْ جَعَلَهَا رَبِّيْ حَقًّاۗ وَقَدْ اَحْسَنَ بِيْٓ اِذْ اَخْرَجَنِيْ مِنَ السِّجْنِ وَجَاۤءَ بِكُمْ مِّنَ الْبَدْوِ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ نَّزَغَ الشَّيْطٰنُ بَيْنِيْ وَبَيْنَ اِخْوَتِيْۗ اِنَّ رَبِّيْ لَطِيْفٌ لِّمَا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
“Dia (Yusuf) menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Mereka tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dia (Yusuf) berkata, “Wahai ayahku, inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Sungguh, Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sungguh, Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Mahamengetahui lagi Mahabijaksana.”
Kita harus memperhatikan bagaimana Nabi Yusuf selalu berfokus pada hal positif. Dia tidak menyebutkan masuk penjara, tetapi keluar dari penjara. Setelah semua yang dia derita sepanjang hidupnya, dia bersyukur.
Sumber: aboutislam