Teknologi VR Bantu Terapi Pasien Strok
VINERA diklaim sebagai aplikasi berbasis teknologi VR pertama yang bantu terapi strok
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan rintisan teknologi imersif Aruvana dari Yogyakarta bekerjasama mengembangkan produk terapi pascastrok, VINERA (Virtual Neuro Engineering and Restoration). Perusahaan itu bersama PT Medika Brain Sejahtera untuk membantu terapi pasien strok dengan menggunakan Virtual Reality (VR).
VINERA diklaim sebagai aplikasi berbasis teknologi VR pertama di Indonesia yang membantu pelatihan home therapy bagi penderita strok.
VINERA dilengkapi dengan sistem gamifikasi. Dengan begitu, pasien dapat melakukan latihan terapi secara mandiri tanpa bantuan profesional dan berulang dengan cara yang lebih menyenangkan.
Pasien akan menjalankan serangkaian skenario latihan dengan berorientasi tugas yang dibalut dengan pendekatan game. Selanjutnya hasil latihan akan dipantau oleh terapis melalui jarak jauh secara teratur. Menggunakan teknologi VR, terapi pasien bisa berjalan lebih intens dan efektif dibanding terapi konvensional.
Mengutip data Kementerian Kesehatan RI, penyakit strok merupakan penyebab kematian kedua tertinggi di dunia. Strok menjadi penyebab kematian nomor satu dengan pembiayaan kesehatan yang paling mahal di Indonesia.
CEO Aruvana Indra Haryadi mengatakan kolaborasi ini menunjukkan teknologi VR terus berkembang dan tidak mengenal batasan.
Perbaikan sistem saraf yang rusak baik secara fungsional maupun patologik di tangan pascastrok atau hand neurorestoration post-strok adalah langkah pertama untuk membuat inovasi dan pelatihan terapi menjadi lebih terjangkau, menarik, dan menyenangkan.
Perawatan khusus bagi pasien pascastrok dapat menjadi kendala bagi pasien kala akan berkunjung ke rumah sakit. Selain itu, tidak adanya pendamping profesional yang dapat menyebabkan terlewatinya proses terapi mandiri di rumah.